Home Politik Pandemi, Seskab Buat Kebijakan ‘Acceptable’ Bagi Publik

Pandemi, Seskab Buat Kebijakan ‘Acceptable’ Bagi Publik

Jakarta, Gatra.com - Sekretaris Kabinet (Seskab), Pramono Anung mengatakan tugas utama pemerintah saat pandemi Covid-19 yakni membuat kebijakan yang tepat dan acceptable serta memberikan pelayanan yang terbaik kepada publik.

Pramono menyebutkan tidak ada yang dapat memprediksi wabah corona yang berlangsung dalam kurun waktu panjang. Pemerintah menurutnya punya tugas dalam membuat kebijakan terbaik dan “berkelas” dalam melakukan pelayanan terhadap publik dan masyarakat.

“Semua negara sekarang ini bersaing untuk membuat kebijakan yang terbaik baik domestik maupun internasional. Jadi pemerintah mempunyai tanggung jawab paling utama adalah membuat kebijakan yang baik,” ujar Pramono dalam keterangan resmi yang diterima Gatra.com, Jumat (19/6).

Kebijakan tersebut menurutnya harus mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi publik di tengah meningkatnya kecemasan akibat pandemi corona. Hampir semua negara pada awal Covid-19, menurutnya “terkaget” ketika wabah corona di Wuhan, Cina meluas ke Eropa, Amerika dan Asia, dalam waktu yang sangat cepat.

Pramono menyampaikan berdasarkan data yang ada, warga terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 40 ribuan orang. Namun jumlah pasien yang sembuh melebihi 15 ribu pasien. Selama hampir dua pekan atau 10 hari terakhir kasus positif Covid-19 bertambah, salah satunya disebabkan frekuensi test PCR dan swab yang mulai diperbanyak yakni rata-rata di atas 14 ribu hingga 15 ribu pengujian. Bahkan pada 16 Juni, jumlah tes yang dilakukan mencapai 16 ribu.

Dalam iklim demokrasi, Pramono menambahkan penting era keterbukaan informasi serta memangkas alur proses serta mengurangi keterlibatan orang. Prinsip itu dikenal sebagai transfaransi, efisiensi dan akuntabilitas.

“Maka dengan Covid-19 ini kita diberikan pelajaran untuk melakukan reform terutama reform di internal pemerintah sendiri. Ya itu yang pertama adalah reform di sistem birokrasi kita,” tambahnya.

Optimalisasi birokrasi di saat pandemi Covid-19 menurutnya sudah berjalan dengan pembagian kerja dan digitalisasi pekerjaan. Dengan penerapan itu, layanan publik pemerintah berlangsung dengan cepat dan quick response.

Menyikapi kondisi ekonomi, Pramono menyampaikan pada triwulan pertama ekonomi masih tumbuh positif 2,97%, namun di triwulan kedua ini diperkirakan akan tumbuh negatif. “Mudah-mudahan bulan triwulan ketiga dan keempat kita bisa rebound sehingga average pada satu tahun masih bisa di atas 1%. Inilah yang diinginkan oleh pemerintah,” terangnya.

89