Jakarta, Gatra.com- Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito mengatakan, terdapat penyesuaian dari tiga program menjadi dua program. Hal ini menyesuaikan Pagu Anggaran Basarnas Tahun 2020.

“Semula ada tiga yaitu program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis, program pengelolaan sarana dan prasarana aparatur, dan program pengelolaan pencarian, pertolongan, dan penyelamatan. Sekarang menjadi dua yaitu program dukungan manajemen dan program pencarian dan pertolongan pada kecelakaan dan bencana,”katanya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR RI, Senin (22/6).

Tentunya, pengurangan program ini memengaruhi sistem yang ada di Basarnas. Oleh karena itu, Bagus berharap, Pagu Kebutuhan dan Pagu Indikatif Tahun 2021 bisa terealisasi sesuai rencana.

“ Restrukturisasi program, program tersebut terdiri dari enam kegiatan. Rencana kerja Basarnas dalam RKP 2021 memprioritaskan infrastuktur untuk ekonomi dan pelayanan dasar. Kemudian kegiatan prioritas yakni keselamatan dan keamanan transportasi. Ujungnya program pencarian dan pertolongan pada kecelakaan dan bencana,” katanya.

Sebelumnya, total Pagu Anggaran Basarnas 2020 sebesar Rp1,5 miliar, dari Rp2,2 miliar. Sedangkan total Pagu Kebutuhan 2021 sebesar Rp4,01 miliar, Pagu Indikatif Rp2,017 miliar, dan backlog sebesar 1,9 miliar.

Anggota Komisi V DPR RI, Ahmad Syaikhu menuturkan, Basarnas seharusnya jangan mengabaikan aspek pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Hal ini karena SDM merupakan faktor utama berjalannya program. Selain itu, ia juga menganjurkan Basarna agar mengamati pola penyelematan di beberapa negara.

“ Bagaimana Basarnas menyikapinya. Melalui kerja sama, mendatangkan anggaran,” tuturnya.