Home Kebencanaan Puncak Kemarau di Pantura Barat Diperkirakan Juli

Puncak Kemarau di Pantura Barat Diperkirakan Juli

Tegal, Gatra.com - Musim kemarau di wilayah Pantai Utara (Pantura) Barat Jawa Tengah (Jateng) diperkirakan akan berlangsung selama lima hingga enam bulan. Musim kering itu diperkirakan mencapai puncaknya pada Juli dan September.

Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tegal Hendy Andriyanto mengatakan, sejak Mei sejumlah daerah di wilayah Pantura Barat seperti Kota Tegal, Pekalongan, Tegal, Pemalang, dan Brebes mulai memasuki musim kemarau.

"Di wilayah Pantura Barat kemarau diperkirakan berlangsung selama 16 hingga 19 dasarian atau lima hingga enam bulan," kata Hendy, Kamis (25/6).

Adapun puncak kemarau, menurut Hendy diperkirakan akan terjadi pada Juli hingga September. Selama puncak kemarau itu, bencana yang perlu diwaspadai yakni kekeringan dan kebakaran hutan.

"Masing-masing daerah di wilayah Pantura Barat berbeda-beda puncak kemaraunya, antara Juli hingga September," ujar dia.

Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Brebes Nushy Mansur mengatakan, pihaknya mulai mewaspadai ancaman bencana alam di musim kemarau.

"Musim kemarau tahun ini yang perlu diwaspadai kekeringan. Mudah-mudahan tahun ini tidak ada kebakaran hutan juga kaya tahun kemarin?," kata Kepala BPBD Kabupaten Brebes Nushy Mansur, Rabu (24/6).

Menurut Nushy, ada delapan kecamatan rawan kekeringan pada musim kemarau tahun ini yakni Kecamatan Brebes, Banjarharjo, Ketanggungan, Kersana, Losari, Tanjung, Jatibarang dan Songgom. Sedangkan wilayah yang rawan kebakaran hutan yaitu di Kecamatan Sirampog yang berada di lereng Gunung Slamet.

"Saya lihat beberapa lokasi yang biasanya kekeringan masih kondusif seperti Losari. Kecuali kalau persawahan memang sudah ada banyak yang pakai pompa, kaya Kecamatan Brebes, Losari dan Kersana," ujarnya.

230