Home Kesehatan Layanan Puskesmas Penerokan Tutup, Ini Penjelasan Kadinkes

Layanan Puskesmas Penerokan Tutup, Ini Penjelasan Kadinkes

Batanghari, Gatra.com - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinskes) Kabupaten Batanghari, Jambi, dr. Elfi Yennie MARS mengatakan layanan Puskesmas Penerokan, Bajubang, akhirnya ditutup sementara.

Keputusan ini diambil pasca pasien berisnial YM (57) beserta tiga anggota keluarga terkonfirmasi positif COVID-19. Menurut Elfi, pasien YM memiliki riwayat penyakit berulang-ulang.

"Pasien berkali-kali ke Puskesmas Penerokan maupun ke RSUD HAMBA Muara Bulian, baik itu rawat jalan maupun rawat inap," kata Elfi dalam gelaran konferensi pers, Senin (29/6).

YM tidak mengakui riwayat perjalanan dari Padang, Sumatra Barat. Sehingga kejadian baru diketahui sebelum YM dirujuk ke RSUD HAMBA Muara Bulian dari Puskemas Penerokan, Bajubang.

"Akibat hal ini, banyak petugas kesehatan di Puskesmas maupun di rumah sakit akhirnya dilakukan pelacakan guna mengetahui apakah mereka tertular atau tidak," ucapnya.

Dinkes Batanghari telah melakukan rapid test terhadap tenaga kesehatan di Puskesmas Panerokan, terdiri dokter, perawatan dan tenaga kesehatan lainnya termasuk cleaning servis.

"Puskesmas dilakukan penutupan sementara untuk 14 hari ke depan. Pelayanan kesehatan masyarakat dialihkan ke Puskesmas Muara Bulian dan Puskemas Batin," katanya.

Selama masa penutupan sementara, Puskesmas Penerokan akan dilakukan pembersihan sampai dipastikan bisa digunakan kembali. Kini, seluruh petugas kesehatan sedang menjalani isolasi mandiri.

Ia berharap kasus terkonfirmasi COVID-19 YM beserta tiga anggota keluarga ini menjadi momen baik untuk meningkatkan kewaspadaan. Bahwa COVID-19 begitu mudah menular. Siapa saja bisa terkena, apalagi banyak kasus berasal dari OTG.

"Kita tidak tahu orang di sekitar kita. Meskipun sehat, masih ada kemungkinan menularkan. Kita tingkatkan kewaspadaan dengan terus menjaga jarak, memakai masker dan rajin mencuci tangan serta menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat," ujarnya.

Rajin berolahraga dan terus konsumsi makanan dengan gizi seimbang, kata Elfi, merupakan salah cara pencegahan penyebaran COVID-19.

"Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran bagi kita semua bahwa di Kabupaten Batanghari, kita harus tetap meningkatkan kewaspadaan," katanya.

Kondisi terkini daerah belum aman. Kalau dari sisi zonasi, kata Elfi, Kabupaten Batanghari berada di zona kuning, itu beberapa waktu lalu. Namun penilaian zona ini dilakukan secara dinamis.

"Kita berharap tidak ada peningkatan status apalagi sampai zona merah. Kita berharap agar kabupaten Batanghari cepat selesai, sehingga kita bisa cepat kembali ke zona hijau," ujarnya.

697