Home Politik Sukamta: Ustaz Hilmi Berpulang, Kehilangan Besar Bagi PKS

Sukamta: Ustaz Hilmi Berpulang, Kehilangan Besar Bagi PKS

Jakarta, Gatra.com – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kehilangan figur besarnya. Mantan Ketua Majelis Syuro PKS KH. Hilmi Aminuddin meninggal dunia pada Selasa (30/6). Pendiri partai berlambang padi emas itu tutup usia di RS Santosa Central Bandung dalam umurnya yang 72 tahun. Kepulangan Hilmi menghadirkan luka yang dalam bagi segenap kader dan politisi PKS.

“Kepergian beliau adalah sebuah kehilangan besar bagi PKS dan juga bangsa Indonesia. Semoga tumbuh kader kader tangguh bangsa dan partai yang akan melanjutkan estafet perjuangan dan peran ustaz Hilmi Aminuddin,” ujar Wakil Ketua Fraksi PKS, Sukamta dalam keterangannya kepada Gatra.com, Rabu (1/7).

Hilmi, sambung Sukamta, merupakan sosok pembimbing yang mampu mengorbitkan banyak kader di partai dakwah itu. Tak heran, bila banyak petinggi PKS memberikan testimoni yang mengesankan terhadap kepulangan almarhum.

“Beliau ustaz Hilmi yang saya kenal, pertama adalah seorang guru, pembimbing bagi generasi baru sejak usia beliau masih muda. Beliau juga seorang ulama dan dai, menjadi pendiri Partai Keadilan sekaligus menjadi Ketua Majelis Syura pertama Partai Keadilan yang berubah menjadi Partai Keadilan Sejahtera,” kata Sukamta.

Seingatnya Hilmi dikenal sebagai pribadi yang ramah serta selalu “cair” membangun hubungan dengan para kader. “Beliau pribadi yang ramah dan hangat, juga lucu membuat hubungan dengan kami anak-anak muda saat itu menjadi sangat dekat dan kami merasakan kehangatan hubungan seperti bapak dengan anak-anaknya,” kenangnya.

Kecerdasan intelektual Hilmi dipadu dengan sikapnya yang bersahaja membuat kader muda bersemangat mengikuti semua bimbingannya. “Beliau selalu satu kata antara yang beliau ajarkan dan yang beliau praktikkan, sehingga mudah bagi kami mencontohnya”.

Selain itu, Hilmi juga dikenal sebagai sosok yang mempunyai sikap nasionalisme yang kuat dengan bingkai keislaman dan dakwah yang kentara. “Beliau adalah pemimpin, pembimbing, guru dan sekaligus bapak bagi aktivis-aktivis muda bangsa Indonesia. Kita semua bangsa Indonesia berduka, merasa kehilangan salah satu tokoh terbaiknya. Innalillahi wainna ilaihi raaji'un, selamat jalan, ustaz,” tutup wakil rakyat dapil Yogyakarta itu.

325