Home Gaya Hidup Tergoda Mengatur Sepeda

Tergoda Mengatur Sepeda

Tren bersepeda melanda semua daerah di Indonesia. Sebuah kebiasaan yang bisa menjadi solusi ke depan untuk mengajak masyarakat meninggalkan kendaraan bermotor pribadi, sehingga kemacetan bisa dikurangi. Ada pihak yang tergoda untuk membuat aturan terkait penggunaan sepeda.

Kementerian Perhubungan akan membuat aturan untuk para pengguna sepeda. Hal ini dilakukan, mengingat dalam beberapa waktu belakangan tren penggunaan sepeda di kalangan masyarakat cukup tinggi.

Aturan yang dibutuhkan adalah yang mendukung keselamatan para pesepeda. Bukan sebaliknya, seperti munculnya pajak bagi sepeda. Beberapa hal perlu diatur diantaranya penggunaan sepeda di malam hari, penggunaan helm dan tanda yang harus diberikan saat pesepeda berbelok atau lurus.

Apalagi, masih ada sejumlah “oknum” pesepeda yang seperti mau menang sendiri saat di jalanan. Seperti yang muncul di kota Tegal, dimana ada pesepeda di Kota Bahari yang melanggar aturan lalu lintas. Pemandangan itu, kemudian menjadi viral di media sosial dan mendapat kecaman dari masyarakat.

Saat itu, rombongan pesepeda dengan santai menerobos lampu merah di Jalan AR Hakim. Hal itu membuat sejumlah pengendara mobil dan sepeda motor dari arah lain, terpaksa berhenti hingga rombongan itu lewat. Tak sedikit para pengendara yang membunyikan klakson karena terganggu dengan perilaku rombongan pesepeda tersebut.

Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan, tengah menyusun Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) terkait perlindungan keselamatan bagi pengguna sepeda. ”Termasuk mengatur tata cara menyangkut berlalu lintas saat menggunakan sepeda,” katanya, saat ditemui di Balai Kota Solo, Sabtu (4/7).

Beberapa hal yang diatur diantaranya penggunaan sepeda di malam hari, penggunaan helm dan tanda yang harus diberikan saat pesepeda berbelok atau lurus. Untuk penyusunan aturan ini, Kemenhub melibatkan komunitas pesepeda. ”Selama ini kasusnya di Indonesia itu, jarang terjadi kecelakaan antar pesepeda, justru yang banyak kecelakaan antara pesepeda dengan kendaraan lainnya,” ucap Budi.

Ke depannya Kementerian Perhubungan juga akan meminta pemerintah daerah untuk membuat jalur khusus sepeda. Beberapa kota besar sudah memilikinya. ”Kalau di Solo ini kita lihat sangat memungkinkan,” sebutnya.

Terkait tren bersepeda yang saat ini digandrungi masyarakat, diharapkan juga berdampak pada banyak aspek. Apalagi saat ini bersepeda sudah menjadi gaya hidup. ”Harapannya nanti masyarakat ke kantor menggunakan sepeda, ke sekolah juga bersepeda. Apalagi sekarang sangat disayangkan anak-anak umur 10 tahun sudah menggunakan motor ke sekolah. Sangat bagus kalau diganti menggunakan sepeda,” jelasnya.

Terpisah, wakil wali kota Tegal Jumadi mengatakan, pihaknya akan mulai memikirkan untuk menyediakan jalur sepeda di sejumlah tempat publik, seperti di alun-alun. "Tapi itu baru rencana, nanti kita bahas lebih detail. Biar pas. Harus jujur, pemkot belum siapkan jalur sepeda. Karena kita tidak berpikir akan booming seperti ini," ujarnya.

Jumadi pun meminta masyarakat yang mulai gemar bersepeda untuk terus melanjutkan aktivitas tersebut untuk menjaga kesehatan di masa pandemi Covid-19. "Ambil blessing-nya. Dengan adanya pandemi ini orang sadar untuk sehat. Jadi lanjutkan," katanya.

Soal adanya pesepeda yang melanggar aturan lampu lalu-lintas, Jumadi meminta masyarakat tidak apriori terhadap para pesepeda hanya gara-gara video yang beredar luas tersebut. "Saya kira bagus banyak pesepeda. Kalau ada kesalahan, hampir semua kota pasti ada kasus seperti itu. Sekarang bagaimana caranya kita harus mengedukasi mereka. Bahwasanya bersepeda pun harus mematuhi aturan lalu lintas," tegasnya.

Menurut Jumadi, banyaknya masyarakat yang kini menjadi senang bersepeda merupakan berkah tersamar dari pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 membuat masyarakat sadar untuk menjaga kesehatan yakni dengan bersepeda.

"Jadi jangan sedikit-sedikit langsung di-blow up ini tidak benar. Tidak seperti itu. Kasih kesempatan mereka. Mereka sudah bagus mencoba sehat. Kasih apresiasi, tinggal bagaimana caranya kita memberi edukasi pesepeda agar taat aturan. Itu yang penting," tandasnya. Muh Slamet

31