Home Ekonomi Pembangunan Tol DIY-Jateng Harus Bantu Pemulihan Ekonomi

Pembangunan Tol DIY-Jateng Harus Bantu Pemulihan Ekonomi

Yogyakarta, Gatra.com - Wakil Ketua DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta, Huda Tri Yudiana, meminta pembangunan tol dari DIY ke dua wilayah di Jawa Tengah, yakni Bawen dan Solo harus bersinergi dengan pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19. Pemda DIY telah menentukan lokasi pembangunan tol.
 
Huda menyatakan proyek pembangunan jalan tol harus detail dan terkoordinasi dengan baik sejak awal agar mampu membantu pemulihan ekonomi di masa wabah Covid-19 secara signifikan.
 
"Gugus tugas atau Pemda DIY sangat perlu berkoordinasi dengan pelaksana proyek besar ini agar sinergi bisa direncanakan sejak awal dan secara detail," kata Huda dalam pernyataan tertulis, Kamis (9/7)
 
Huda berharap, titik sinergi itu harus ditentukan di area pekerjaan yang bisa melibatkan pengusaha dan tenaga kerja lokal. Selain itu, penempatan pintu keluar tol dan perencanaan area ekonomi juga harus jadi pertimbangan.
 
Huda lantas membandingkan dengan pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta. Menurut dia, perencanaan pembangunan bandara di Kulonprogo itu tidak terbuka sejak awal, sehingga sejumlah pengusaha lokal yang mengalami tunda bayar dan menderita kerugian.
 
"Demikian juga dalam proses pembebasan tanah. Perlu diperhatikan dengan seksama agar tidak merugikan warga serta memperhatikan keberadaan cagar budaya maupun tidak merusak lingkungan," ucapnya.
 
Meski sempat tertunda, menurut Huda, terbitnya izin penetapan lokasi (IPL) tol Yogya - Solo oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono harus disambut baik. Penundaan pembangunan dinilai wajar karena anggaran terfokus pada penanganan Covid-19.
 
Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY Krido Suprayitno menyatakan Sultan telah menandatangani IPL untuk ruas tol DIY - Solo pada Rabu (8/7).
 
"Dengan keluarnya IPL ini maka proses pematokan lahan akan dimulai awal Agustus nanti. Sedangkan pembebasan lahan maksimal dilakukan dua tahun setelah penetapan lokasi terbit," katanya.
 
Ruas tol DIY - Solo sepanjang 22 kilometer membutuhkan area 177,5 hektar yang terbagi dalam 3.006 bidang dan terdapat 2.978 warga terdampak di enam kecamatan, yakni dari Tamanmartani sampai Mlati, Kabupaten Sleman.
 
Krido menjelaskan, pembebasan lahan maksimal selama dua tahun setelah penetapan lokasi terbit. Untuk persiapan pemasangan patok, pihaknya bekerja sama dengan satuan kerja mulai pekan pertama bulan Agustus.
 
Adapun IPL tol DIY - Bawen IPL ditargetkan keluar Desember 2020. "Pengalaman (pembangunan tol) Yogya-Solo akan kami pakai dengan door to door serta penguasaan wilayah dan personal harus penting. Melibatkan unsur pemangku wilayah, outputnya ada dua yakni ditandatanganinya persetujuan dan satu lagi terkumpulnya berkas," katanya.
 
Menurut Krido, Pemda DIY menyoroti Desa Tirtoadi, Mlati, Sleman, sebagai desa yang dilewati dua ruas tol yaitu DIY - Solo dan DIY - Bawen. Untuk itu, keberhasilan pembebasan lahan di desa itu menjadi indikator penting.
229