Home Internasional Kryptos, Teka-Teki Sandi Tersulit di Markas CIA

Kryptos, Teka-Teki Sandi Tersulit di Markas CIA

Langley, Gatra.com – Markas dari Central Intelligence Agency (CIA) di Langley, Virginia, punya kisah tersendiri tentang kriptografi. Dinas intelijen rahasia Amerika Serikat (AS) itu menyimpan kode sandi bernama Kryptos, karya seniman Jim Sanborn. Sejak diluncurkan pada 3 November 1990, karya penuh teka-teki itu menyimpan banyak spekulasi tentang pesan enkripsi yang terkandung di dalamnya.

Seperti diungkap CNN dalam laporannya (25/7), pada akhir 1980-an, Jim Sanborn ditugaskan membuat patung yang akan ditampilkan di kantor CIA. Patung itu tak sembarangan, ia memuat kode rahasia yang sampai saat ini membingungkan para ahli kriptografi dunia. Sanborn sebelumnya mengetahui karya itu akan dilihat pejabat intelijen papan atas dunia setiap hari.

Karya seni yang kini menjadi tantangan kriptografi itu akan membuat seseorang berpikir keras dan memecahkan kode hingga berpekan-pekan. Namun hingga saat ini karya Sanborn masih menjadi kotak pandora yang sulit dipecahkan. Sehingga Kryptos tetap menjadi “kabut” dan tidak ada yang mampu menebak tepat arti karya monumental tersebut.

“Saya tidak berpikir itu akan berlangsung selama ini, tiga puluh tahun, tanpa dipecahkan,” kata Sanborn. Tak banyak yang tahu, Jim Sanborn sebetulnya tidak memiliki pengalaman mumpuni dalam membuat kode rahasia. Dalam pengakuannya, ia tidak begitu mahir matematika dan tidak punya kompetensi khusus menulis kode sebelum Kryptos.

Sang seniman akhirnya mencari bimbingan ke Edward Scheidt, seorang ahli kriptologi yang sebelum pensiun menjabat Ketua Pusat Kriptografi CIA. “Jadi aku harus berguru kepada seseorang. Apakah akan menjadi Soviet? Apakah akan menjadi Mossad? Apakah itu akan menjadi agen intelijen lain?”, ucapnya.

Kedua agen itu lalu mengatur pertemuan rahasia. Di sana pertukaran ilmu dan teknik sandi terjadi. “Dia [Scheidt] mendidik saya tentang masalah kode, kode modern, sistem pengkodean kontemporer, setidaknya kontemporer di tahun 88,” sambung Sanborn.

Dalam kebimbangan, ia memutuskan mulai mencoret halaman luar markas CIA. Sanborn menyusun pesan Sandi dalam Kryptos menggunakan berbagai teknik termasuk pola dan matriks. Alhasil, karya patung penuh huruf terpajang di layar tembaga melengkung berukuran 12 kaki dan lebar 20 kaki. “Saya memotong dengan puzzle, dengan tangan, hampir 2.000 huruf,” kata Sanborn.

Teks yang menutupi patung tampak seperti tulisan tak bermakna bagi mata awam. Namun Kryptos berisi empat pesan yang disandikan bersama menyerupai teka-teki. “Aku ingin karya itu menampakkan diri seperti mengupas lapisan bawang,” ujarnya.

Hingga saat ini pesan sandi itu telah menjadi buah bibir selama bertahun-tahun oleh anggota NSA, CIA dan masyarakat umum. Tetapi tak ada yang mampu membaca pesan secara detil. Bahkan selama 30 tahun, ahli kriptografi dan pemecah kode top dunia belum mampu mengungkap makna teks yang dibuat Sanborn.

Pesan pertama yang ia tulis di patung berbunyi: “Between subtle shading and the absence of light lies the nuance of iqlusion.” (Antara naungan halus dan ketiadaan cahaya terletak nuansa ‘iqlusion’). “Iqlusion” bukan salah ketik. Sanborn sengaja membiarkan tafsir atasnya. Banyak yang menduga ia salah mengeja kata “illusion”. Itu sebagai cara menjauhkan orang.

Pesan kedua yang memuat typo atau kesalahan ejaan juga terjadi pada koordinat lintang dan bujur CIA. Ia mengisyaratkan ada sesuatu yang terkubur dan menulis kode referensi “WW”. Inisial WW tak lain diberikan untuk William Webster. Dia adalah kepala CIA pada 1990 ketika Kryptos dipasang.

Pesan ketiga meminjam tulisan arkeolog Howard Carter tentang membuka pintu ke makam King Tut (Raja Mesir Kuno, Tutankhamun). Mereka yang mampu memecahkan pesan ketiga akan selangkah lebih dekat ke pesan setelahnya.

“Saya punya seseorang yang menghubungi saya seminggu sekali pada saat yang sama - saya pikir ini Selasa pukul 8:23 pagi hari - dengan mendeskripsi. Dan orang itu telah melakukan pekerjaan ini selama dua jam [rutin] hampir separuh tahun,” kata Sanborn.

5822