Semarang,Gatra.com - Gedung Cagar Budaya yang menjadi Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jateng-DIY roboh. Namun, robohnya gedung cagar budaya tersebut sudah diprediksi dan sedang tahab direnovasi.
Kepala OJK Jateng - DIY Aman Santosa mengatakan, sebelum insiden ini terjadi, pihaknya telah menemukan keretakan pada salah satu pilar atau tiang penyangga gedung.
"Jadi memang ada kerusakan di salah satu pilar. Makanya ini sedang kami renovasi tapi sebelum direnovasi malah sudah rubuh duluan," ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa (28/7).
Aman menyebutkan, kerugian yang ditaksir dengan robohnya lobby depan gedung berumur 120 tahun itu mencapai ratusan juta rupiah.
"Karena ini kan gedung tua, jadi kami susah juga memperkirakannya. Tapi mungkin Rp100 juta sampai Rp200 juta," sebutnya.
Menurut Aman, dalam proses renovasi, pihakanya juga telah melakukan kajian dengan bersama dengan Dinas Tata Ruang dan Tim Ahli Cagar Budaya.
"Ini kan gedung cagar budaya. Nah, itu nanti akan kita lihat ke depannya. Tapi yang akan kita lakukan sesuai dengan aturan yang berlaku, khususnya terkait dengan bangunan cagar budaya," ujarnya.
Aman memastikan, aktivitas pelayanan publik akan tetap berjalan seperti biasa. Sebab, pelayanan OJK tidak menempati gedung utama yang berdiri diatas lahan seluas 8.000 meter persegi (m2).
"Bagian yang rusak kan hanya 10 persen. Jadi pelayanan akan tetap berjalan seperti biasa, tidak ada yang berubah," ujarnya.
Sementara itu, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Auliyansah Lubis mengaku masih akan terus melakukan penelusuran terkait dengan insiden ini.
"Sementara ini kan kita lihat dulu, nanti kita lalukan identifikasi dan kami akan simpulkan. Tentu saja dengan kerja sama dari beberapa pihak. Semoga renovasi segera bisa dilakukan," ujarnya.
