Home Ekonomi Jadi Pemegang Saham Terbesar, KB Kookmin Bank Perkuat UMKM

Jadi Pemegang Saham Terbesar, KB Kookmin Bank Perkuat UMKM

Jakarta, Gatra.com- Direktur Utama Bank Bukopin, Rivan Achmad Purwanto menyatakan optimis kerja sama bank terbesar asal Korea Selatan (Korsel), KB Kookmin Bank dengan Bank Bukopin akan memperkuat UMKM Indonesia.

Sinergi kedua bank tersebut tampak ketika KB Kookmin Bank resmi menjadi pemegang saham terbesar Bank Bukopin, setelah selesainya proses Penawaran Umum Terbatas ke-5 (PUT V) melalui skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).

“4,6 miliar lembar saham ditawarkan, dari OJK, semua pemegang saham utama Bosowa, Kookmin bersedia mengambil rate-nya. Menggembirakan bagi kita semua. Muncul pemegang saham pengendali baru,” katanya saat Konferensi Pers, Senin (03/08).

Menurutnya, sebagai bank yang asetnya mencapai Rp9500 triliun ini, tidak mau kehilangan momentum. Apalagi, Bank Bukopin memiliki portfolio sebesar 57% merupakan UMKM.

Rivan mengatakan, KB Kookmin telah mengembangkan bisnis kecil di 24 negara. Awalnya, berfokus di tiga negara yaitu Kamboja, Myanmar, dan Vietnam. Namun, setelah diamati, ada satu negara lagi memiliki potensi market besar yaitu Indonesia.

“Kita memberikan edukasi kepada masyarakat dan nasabah, diterapkan pada bisnis UMKM dan koperasi. Bahkan [mencakup] bisnis lebih kecil lagi seperti micro-finance. Ini merupakan kesempatan baik bagi Kookmin dalam melakukan bisnis seperti di 3 negara tersebut,” ujarnya.

Saat ini, KB Kookmin Bank telah menempatkan tenaga ahli mulai dari direktur manajemen dan komisaris. Hal ini agar tercipta kerja sama yang saling menguntungkan. Kookmin Bank juga telah menggunakan platform credit approval yang memungkinkan dapat dikembangkan bersama. Utamanya guna melakukan rekonsiliasi produk dan pertumbuhan bisnis.

Meski begitu, Bank Bukopin juga tidak melupakan beberapa pihak yang berjasa dalam pencapaian kerja sama tersebut di antaranya pemerintah sebagai regulator.

“Kami harapkan konteks bukopin sangat aman terhadap permodalan dan operasional ke depan dan pertumbuhan bisnis dengan kolaborasi dari sisi market dan sebagainya serta peningkatan teknologi dan mentransfer knowledge,” katanya. (Adv)