Home Politik Kisah Pengusaha Tionghoa Bantu Logistik Pejuang Gerilya

Kisah Pengusaha Tionghoa Bantu Logistik Pejuang Gerilya

Cilacap, Gatra.com – Perjuangan mempertahankan kemerdekaan RI pada masa awal proklamasi diwarnai dengan terbentuknya laskar perjuangan di berbagai daerah. Salah satunya di Cilacap, Jawa Tengah.

Di wilayah ini, berbagai organisasi sipil membentuk wadah perjuangan gerilya. Di antaranya, yakni Laskar Hisbullah dan Sabilillah. Sifat keanggotaannya terbuka, meski sebagian besar anggotanya adalah ulama dan santri. Ada pula yang berasal dari kalangan rakyat biasa.

Bahkan, seperti dituturkan oleh KH Amin Mustolih, pengasuh Ponpes Baabussalam, Ciawitali, Cimanggu, Kabupaten Cilacap, sejumlah pengusaha Tionghoa turut membantu laskar santri dan ulama ini. Salah satu yang dinilai paling besar perannya adalah seorang pengusaha keturunan Tionghoa, Oey Kim Tjin.

Kim Tjin, kata KH Amin, kerap menyalurkan bantuan logistik dan pembiayan untuk laskar Sabilillah. Baik untuk latihan, maupun perang gerilya.

“Sering membantu, yang saya dengar itu sering membantu pendanaan,” katanya.

Menurut Mbah Amin, saat itu kiai dan santri terlibat langsung dalam perjuangan merebut kemerdekaan, maupun mempertahankan kemerdekaan. Contohnya, saat terjadi agresi militer Belanda I. Kala itu, Belanda mengirimkan NICA dengan membonceng pasukan sekutu untuk kembali menduduki Sumatera dan Jawa pada 1947 dan dilanjutkan pada 1948.

“Masyarakat itu menaruh kayu-kayu dipalangkan di jalan. Berbulan-bulan menumpuk kayu untuk menghalangi kendaraan Belanda,” ujarnya.

Sementara, para gerilyawan dan pasukan RI bersembunyi di pegunungan. Rakyat membantu pemenuhan logistik para gerilyawan dengan mengirimkan hasil bumi, seperti beras, jagung, ketela dan lain sebagainya.

Kisah Mbah Amin ini dibenarkan oleh cucu Oey Kim Tjin, Yoseph Budhi Wiharja. Menurut dia, kakeknya sangat pro-kemerdekaan RI. Bahkan, kakeknya mendapat bintang jasa dari Legiun Veteran RI. Bintang jasa itu menjadi bukti bahwa meski tidak langsung terlibat dalam pertempuran, bantuan yang diberikan masih diingiat oleh para veteran.

“Dapat dua tanda jasa. Yang pertama dari legiun veteran, yang kedua dari presiden,” kata Budhi.

2727