Makassar, Gatra.com - Tim pemenangan calon wali kota Makassar Munafri Ariefuddin (Appi) -Rahman Bando (Rahman) menyesalkan sikap tidak komitmennya lembaga survei Polmark Indonesia yang dibentuk Eep Saifullah Patah, setelah membantah sendiri hasil surveinya, pada pemilihan wali kota Makassar tahun 2020.
“Saya juga heran mengapa mereka tidak komitmen. Lembaga survei bertaraf nasional, justru mengingkari sendiri hasil surveinya. Kami lakukan pergantian pemain. Kami nyatakan bahwa tim survei Polkmark sudah kita usir di Makassar,” kata tim pemenangan Appi-Rahman, Erwin Aksa, Selasa (15/9).
Erwin mengaku tidak habis pikir mengapa CEO Polmark Indonesia, Eep Saefullah membuat pernyataan yang mengingkari dan tidak mengakui hasil surveinya sendiri.
“Ini sangat ironis dan kepercayaan publik sudah hilang kepada lembaga seperti ini,” katanya.
Sebelumnya, Eep Saefulloh Fatah membantah adanya sebaran hasil survei Pilwalkot Makassar tahun 2020, yang dengan hasil Lembaga Survei Polmark Indonesia menempatkan empat bakal pasangan calon dengan posisi teratas Munafri Arifuddi-Abdul Rahman Bando (Appi-Rahman) dengan hasil survei 31,7 persen, (Moh Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi, ADAMA) 26,8 persen, Syamsu Rizal-Fadli Ananda (Dilan) dan Irman Yasin Limpo-Andi Zunnun (None-Zunnun) 3,4 persen.
Padahal hasil survei itu justru datangnya dari Polmark Indonesia. Tim APPI-Rahman mengklaim punya data dan bukti lengkap hasil survei tersebut, termasuk bagaimana simulasi dan tabulasinya.
Bahkan terungkap adanya kerja sama survei Polkmark Indonesia dengan tim APPI-Rahman dalam sebuah Memorandum of Understading (MoU) yang diteken 10 Jui 2020, diwakilkan Direktur riset Polmark Indonesia, Eko Bambang Subiantoro dengan nilai kontrak Rp1,7 miliar.
Eep belum memberikan keterangan mengenai masalah ini. Di beberapa media lokal di Makassar, dia menyebut bahwa komentarnya cukup itu saja.
“Saya gak bersedia kasih komen apapun selain penjelasan yang sudah saya buat itu, mohon dihormati,” kata Eep.
