Home Politik Keraton Solo Kembali Cekcok

Keraton Solo Kembali Cekcok

Solo, Gatra.com - Sempat beredar video cekcok di internal Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Dua kubu yang berseteru yakni kubu Raja Paku Buwono (PB) XIII Hangabehi dan Lembaga Dewan Adat (LDA).

Perseteruan ini sempat viral di sosial media WhatsApp dan YouTube beberapa waktu lalu. Cekcok pertama terjadi saat penyelenggaraan Dirgahayu Keraton Surakarta Hadiningrat ke 275 tahun yang digelar (1/9) lalu. Perayaan ini diselenggarakan oleh LDA.

Dalam akun Youtube Berita Surakarta tersebut, terjadi cekcok saat acara berlangsung. Kerabat, Sentana dan abdi dalem yang sedang mengikuti doa bersama terhenti karena ada yang mengaku utusan raja. Kemudian terjadi pertengkaran dalam video tersebut.

Terkait hal ini Direktur Eksekutif Lembaga Bantuan Hukum LDA Keraton Kasunanan Surakarta KPH Eddy Wirabhumi mengatakan pihaknya sedang menggelar doa dan kegiatan tahlil bersama untuk peringatan ulang tahun keraton. Namun kemudian pihak Raja Paku Buwono (PB) XIII Hangabehi datang untuk menghentikan.

"Tiba-tiba ada yang datang, lalu saya yang menghadapi mereka," ucapnya saat dikonfirmasi terkait video tersebut.

Eddy yang saat itu berhadapan dengan pihak utusan PB XIII mempersilahkan mereka untuk bergabung. Namun orang tersebut meminta kegiatan itu dibubarkan karena tidak ada izin dari PB XIII.

"Saya kemudian meminta untuk bertemu dengan Sinuhun PB XIII, tapi orang yang bersangkutan nggak bersedia mempertemukan. Katanya harus lewat dia," ucap Eddy.

Sementara konflik kedua terjadi pada Jumat (11/9) lalu. Konflik ini melibatkan Ketua LDA Keraton Kasunanan Surakarta GKR Wandansari Koes Moertiyah (Gusti Moeng) dengan Raja PB XIII sendiri. Perseteruan kedua kakak beradik ini beredar di beberapa kalangan tertentu saja.

Pada perseteruan kedua ini dipicu karena pembangunan tiang baliho di depan Sitihinggil Kidul Kawasan Alun-alun Kidul Keraton Kasunanan Surakarta. Saat itu PB XIII sedang meninjau pembangunan. "Jadi Sinuhun itu ke Alkid sekitar habis Jumatan. Lha Sinuhun itu kok dipaksa keluar, ke Alkid pula. Orang-orang itu tidak menghormati Sinuhun," ucap Gusti Moeng.

Menurutnya membawa Sinuhun ke Alkid tidak menghormati Sinuhun sebagai Raja Keraton Kasunanan Surakarta. Kemudian Gusti Moeng langsung datang ke lokasi untuk mengingatkan.

"Saya langsung kesana, lalu terjadi dialog itu," ucapnya.

Dirinya juga siap jika Sinuhun memanggilnya. Dirinya menilai Sinuhun sebagai Raja PB XIII tidak mengetahui persoalan sebenarnya yang terjadi selama ini. Termasuk persoalan Pengadilan Negeri dan Mahkamah Agung yanh memutuskan perkara keraton dan LDA kalah.

"Itu kan beliau mengatakan 'Koe kalah, koe kalah (kamu kalah, kamu kalah). Ini bukan soal menang dan kalah, masalahnya kita harus mengurusi keraton agar jadinya seperti apa," ucap Gusti Moeng.

Sementara itu hingga saat ini pihak PB XIII belum dapat dikonfirmasi terkait cekcok yang terjadi. Perseteruan dua kubu ini sudah terjadi selama beberapa waktu. GKR Wandansari yang merupakan adik kandung PB XIII menyayangkan sikap dan tidakan kesewenang-wenangan yang dilakukan orang maupun oknum yang mengatasnamakan perintah Raja.

6050