Home Kesehatan Ini yang Dimusnahkan Pasca Pemulasaraan Jenazah Covid

Ini yang Dimusnahkan Pasca Pemulasaraan Jenazah Covid

Karanganyar, Gatra.com- Alat pelindung diri (APD) bekas pakai berlainan cara memusnahkannya. Bagi tim pemulasara jenazah, APD yang mereka kenakan langsung dimusnahkan usai bertugas.

Kasi Rehabilitasi Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Hardi mengatakan personel pemulasara jenazah wajib mengenakan sepatu bot, face shield, masker, baju hazmat dan sarung tangan. Terkadang juga memakai mantel plastik. "Semua yang dikenakan dibakar usai memulasara jenazah. Kecuali sepatu bot," katanya kepada Gatra.com di Karanganyar, Selasa (22/9).

Pemusnahan dengan cara dibakar di satu lokasi di area pemakaman. Biasanya, penguburan jenazah Covid-19 dilaksanakan di malam hari. Satu regu beranggota 8-10 orang. Namun, tidak semua menangani langsung. Sebagian bertugas mendokumentasi dan menyemprot disinfektan.

"Dalam sehari diterjunkan regu untuk tugas shift. Selain dari tim BPBD, pemulasara dibantu relawan PMI, Samber Nyawa dan Senkom. Tiap personel pemulasara dianggarkan Rp400 ribu per kegiatan. Itu modal pembelian APD. BPBD sudah bisa membeli sendiri APD-nya," katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup Karanganyar, Bambang Djatmiko menerima laporan rutin pemusnahan APD bekas pakai dari RS, klinik, puskesmas dan fasilitas kesehatan milik swasta maupun pemerintah. Sejauh ini, limbah medis tersebut relatif tertangani baik.

Ia justru mengingatkan masyarakat memakai masker bukan sekali pakai.

"Pakai masker yang kain dan berlapis. Bisa dicuci jika sudah kotor lalu dipakai lagi. Efektif mengurangi jumlah masker yang dibuang. Biarkan masker sekali pakai digunakan tenaga medis saja," katanya.

Ia juga mengingatkan masyarakat membuang masker bekas pakai secara bijak. Sebelum membuangnya, sebaiknya dirusak dulu. Masker yang sudah dirusak kemudian dimasukkan kantung baru dibuang ke tempat sampah. "Masker jangan dibuang sembarangan apalagi ke sungai," katanya.

304