Home Kesehatan Kemenristek BRIN Kembangkan Health Passport Guna Pelacakan C

Kemenristek BRIN Kembangkan Health Passport Guna Pelacakan C

Jakarta, Gatra.com - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan, saat ini pemerintah melalui Kementerian Riset dan Teknologi/ Badan Riset Inovasi Nasional (Kemenristek BRIN) tengah mengembangkan Paspor Kesehatan atau Health Passport. Teknologi ini diharapkan dapat membantu pelacakan pasien Covid-19 di Indonesia secara lebih efektif. 
 
"Program itu bentuk kolaborasi yang baik antara Satgas Penanganan Covid-19 dan Kemenristek BRIN," kata dia dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Kamis (24/9). 
 
Sementara itu, terkait perkembangan pemeriksaan pasien Covid-19, Wiku bilang, jumlah pemeriksaan per orang di Indonesia terus meningkat. Dimana sesuai target Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), testing minimal 1:1000 penduduk per minggu. 
 
Adapun Indonesia sudah berhasil mencapai 62 persen dari jumlah total tersebut. Bahkan, saat ini testing di Indonesia telah menuju 267.000 orang per minggunya. 
 
"Testing bukan upaya yang mudah terima untuk Indonesia sebagai negara besar. Kami masih terkendala dengan keterbatasan jumlah tenaga kesehatan dan jumlah masyarakat yang cukup banyak untuk dilakukan tes," ungkapnya. 
 
Karenanya, untuk lebih meningkatkan jumlah testing di Nusantara, pemerintah saat ini juga masih berupaya untuk menentukan harga terendah PCR. Dengan demikian, harga tes PCR nantinya dapat lebih terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
 
Tidak hanya itu, Satgas Penanganan Covid-19 juga terus mendorong kolaborasi antara pemerintah dan swasta termasuk masyarakat untuk meningkatkan jumlah pemeriksaan sehingga bisa mencapai target sesuai yang direkomendasikan WHO. 
 
"Pemerintah pusat dan daerah sudah berupaya mengadakan reagen dan mengefektifkan jumlah laboratorium yang ada sebagai pemeriksa dan pada saat ini sudah mencapai lebih dari 300 laboratorium yang ada dan kami mohon agar laboratorium dapat meminimalkan sampel dan mempercepat pengiriman data agar mengefektifkan testing yang ada," ungkapnya.
 
Sedangkan untuk mengatasi penyebaran virus, Wiku menghimbau agar masyarakat lebih mengoptimalkan program pemerintah 3T yaitu testing, tracing dan treatment. Karena dengan mengoptimalkan program ini, masyarakat dapat berkontribusi banyak untuk mengurangi penyebaran wabah, dengan melaporkan kasus Covid-19 di sekitarnya. 
 
"Jangan dijauhi. Bantu untuk laporkan ke Puskesmas/Dinkes setempat agar segera ditangani. Jika merasa mengalami gejala Covid-19 segera hubungi dokter dan inisiatif untuk melakukan test," tutupnya. 
 
74