Home Info Satgas Covid-19 Jangan Phobia, Terapkan Prokes Covid-19

Jangan Phobia, Terapkan Prokes Covid-19

Jakarta, Gatra.com - Penyanyi Mariska Setiawan mengatakan, jangan phobia atau merasa takut berlebihan dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini. Ia berpendapat, phobia kurang baik, selain menghambat untuk produktif atau berkarya, juga negatif untuk daya tahan tubuh (imun).

"Saya berpendapat, semakin saya takut, samakin saya mengurung diri. Saya merasa lebih baik tetap berolahraga, beraktivitas tentunya sih dengan protokol kesehatan (Prokes), dengan semuanya dijaga, harus disiplin pakai masker segala macam," katanya pada Senin (5/10).

Dara bertipe suara sopran ini berpendapat, tidak phobia bukan berarti meremehkan Covid-19 yang telah merenggut banyak korban jiwa di banyak negara, termasuk Indonesia, tetapi bagaimana menyikapinya secara positif dan menjalankan Prokes.

"Kalau saya bukan saya mengecilkan atau meremahkan pandemi atau penyakit virus Covid-19 ya, tapi saya sih berusaha sebisa mungkin supaya pandemi ini tidak membatasi saya untuk berkarya," katanya.

Pada masa pandemi Covid-19 ini, Mariska mengaku tidak mengurung diri di kamar dan puasa berinteraksi dengan orang agar terhindar dari virus. Ia tetap melakukan beberapa aktivitas dan berkarya dengan menerapkan protokol kesehatan.

Selain mengikuti protokol kesehatan, Mariska juga berusaha menerapkan pola hidup sehat, mulai dari memperhatikan asupan makanan, olahraga, hingga istrahat yang cukup agar daya tahan tubuh (imun) tetap terjaga.

"Saya berusaha untuk perbaiki apa yang saya makan, apa yang saya konsumsi, terus untuk jaga kesehatan, tidur yang cukup. Jadi kita lawan dengan imunitas," ungkapnya.

Pemerintah Indonesia melalui Satgas Penanganan Covid-19 serta berbagai pihak terkait dan masyarakat terus menyoliasisasikan agar semua orang menaati protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, di antaranya memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, memakai masker, menjaga jarak, menerapkan pola hidup sehat, dan tidak berkerumun.

348