Home Ekonomi Begini Cara Prudential Dukung Literasi di Indonesia

Begini Cara Prudential Dukung Literasi di Indonesia

Jakarta, Gatra.com- Pemahaman mengenai literasi tidak hanya sekedar baca tulis. Namun demikian hal itu terkait dengan rangkaian panjang, sehingga anak tidak sekadar bisa membaca teks, namun juga mampu memahami konteks.

Demikian hal tersebut ditegaskan Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. Samto dalam diskusi virtual Kompas Talks dan Prudential di Jakarta, Selasa (6/10)

Bahkan hal tersebut menurut Samto harus dimulai sejak dini. "Untuk mendukung itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mencanangkan serangkaian program, seperti Gerakan Literasi Nasional, asesmen kompetensi minimum siswa untuk literasi dan numerasi, dan banyak lainnya,” ungkapnya.

 

 

Nah dalam hal kecakapan literasi, ini juga termasuk literasi keuangan. Dimana faktanya masih harus terus didukung karena tingkat kemampuan literasi di Indonesia masih belum merata.

Sebagai contoh, indeks aktivitas literasi membaca (alibaca) menunjukkan bahwa masih terdapat celah perbedaan cukup tinggi antara provinsi DKI Jakarta sebagai provinsi dengan indeks alibaca tertinggi mencapau 58,16% dengan Papua yang menduduki peringkat indeks alibaca terendah 19,9%.

Kondisi pandemi Covid-19 juga telah membuay kesenjangan ini semakin besar. Hal ini dikarenakan ditutupnya sebagian besar sekolah, proses belajar mengajar, sehingga mengandalkan metode daring.

Terkait hal itu, UNICEF menyebutkan bahwa 35% siswa belum memiliki koneksi internet memadai untuk sekolah daring. Selain itu, hanya sedikit anak yang memiliki komputer atau laptop untuk mengakses internet dari rumah, terutama mereka yang tinggal di pedesaan, rata-rata kurang dari 15% .

“Covid-19 telah berdampak terhadap hampir 60 juta anak di Indonesia. Kita harus memastikan setiap anak bisa terus belajar," ujar Perwakilan UNICEF Indonesia, Debora Comini.

Salah satu upaya untuk mendukung itu, sejak Agustus 2020, Prudential Indonesia berkolaborasi dengan UNICEF melakukan serangkaian kegiatan proses belajar mengajar secara aman, sehat dan nyaman. Yakni diantaranya melalui online learning, home learning untuk anak di wilayah Indonesia Timur.

Selain itu juga pengembangan kapasitas untuk para pengajar agar mampu beradaptasi di new normal ini. Hingga Januari 2021, program ini ditargetkan untuk menjangkau 69.000 siswa dan 3.750 guru dari berbagai wilayah di Indonesia.

Kolaborasi dengan UNICEF ini menggunakan dana pemulihan Covid-19 dimana Prudential Indonesia telah mengalokasikan dana sebesar hampir Rp3 miliar. Sementara, untuk meningkatkan literasi keuangan anak usia 7-12 tahun, Prudential Indonesia bersama PJI melaksanakan program Cha-Ching sejak 2012.

Dikembangkan oleh Prudence Foundation, pelaksana Community Investment Prudential di Asia dan Afrika, program Cha-Ching mengajarkan pemahaman atas empat aspek utama pengelolaan keuangan melalui modul pembelajaran menarik. Yaitu Peroleh (Earn), Simpan (Save), Belanjakan (Spend) dan Sumbangkan (Donate).

Hingga September 2020, program Cha-Ching telah diimplementasikan di 2.665 sekolah di Sidoarjo, Trenggalek, Blitar, Jakarta, dan menjangkau 4.820 guru dan 146.897 siswa Sekolah Dasar.

Sharia, Government Relations and Community Investment Director Prudential Indonesia, Nini Sumohandoyo menambahkan, program Cha-Ching, bukan sekadar mengenal nilai dan konsep uang. “Pengetahuan yang kami ajarkan melalui program Cha-Ching tetapi juga terkait pengelolaannya secara lebih menyeluruh," ujarnya.

Sebagai contoh, Prudential mengajarkan anak menyadari hal-hal yang menjadi kebutuhan dan mana yang hanya keinginan. "Lebih jauh lagi, belajar dari pandemi Covid-19, penanaman literasi keuangan sejak dini makin relevan manfaatnya untuk mempersiapkan diri mereka menghadapi ketidakpastian yang dapat terjadi sewaktu-waktu di masa depan," paparnya.

Ketua Dewan Pembina Prestasi Junior Indonesia, Siddharta Moersjid, memaparkan bahwa 94% dari 59.619 siswa yang menyelesaikan sesi pembelajaran selama tahun ajaran 2019-2020 mengaku merasakan manfaat penerapan program Cha-Ching di kesehariannya. Mereka juga lebih menyadari pentingnya mempertimbangkan empat aspek utama pengelolaan uang.

Beradaptasi dengan situasi pandemi, program Cha-Ching kini juga siap diaplikasikan secara daring melalui ‘Cha-Ching Kid$ at Home’. Program ini akan diawali dengan pelatihan terhadap volunteer pada September 2020 dengan menargetkan 125 anak karyawan, tenaga pemasar, Nasabah dan masyarakat umum dalam empat gelombang hingga akhir 2020.

Selama 25 tahun, Prudential Indonesia percaya bahwa bisnis yang baik harus diikuti dengan berbagi kebaikan kepada masyarakat, yang sejalan dengan semangat ‘We DO Good’," ungkap President Director Prudential Indonesia, Jens Reisch.

Menurut Jens, pendidikan merupakan salah satu pilar penting pada komitmen pemberdayaan masyarakat dari Community Investment Prudential Indonesia. Sebab memiliki efek domino pada seluruh sendi kehidupan.

"Oleh karena itu kami terus menguatkan literasi anak sejak dini melalui dua program besar, yaitu program dukungan pendidikan yang berkolaborasi dengan UNICEF, serta program Cha-Ching bersama PJI. Keduanya juga merupakan bagian dari upaya kami membantu generasi penerus mendapatkan yang terbaik dalam kehidupannya kelak,” pungkasnya.

 

140