Home Milenial Masuk Sekolah Lagi, Siswa SD di Banyumas Senang Ketemu Teman

Masuk Sekolah Lagi, Siswa SD di Banyumas Senang Ketemu Teman

Banyumas, Gatra.com- SD negeri Panembangan, Desa Panembangan Kecamatan Cilongok adalah salah satu dari tiga sekolah di Banyumas, Jawa Tengah yang mulai menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas. Para siswa mengaku sangat senang dapat mengikuti pelajaran dan bertemu teman-temannya secara langsung.

Siswa kelas V, Fidella Kalia Nanda (11) mengaku sangat senang bisa kembali bersekolah. Sebab, selama lebih dari enam bulan, dia mengikuti pelajaran secara daring dengan gawainya.

"Lebih senang kayak gini [tatap muka] aja. Bisa ketemu teman," katanya, ketika ditemui Selasa (20/10).

Fidella tinggal serumah dengan orang tua dan kakak kandungnya. Kedua orang tuanya pun telah mengizinkannya untuk belajar secara langsung di sekolah.

Senada, teman sekelasnya, Krisnalia Aji Pambayun (12) juga senang bisa bersekolah lagi. Dia juga senang bertemu teman sekelasnya. "Ingin (sekolah) normal lagi," ucap warga Desa Karantengah, Kecamatan Cilongok ini.

Aji juga mengingat pesan Bupati Banyumas, Achamd Husein yang mengunjungi sekolah tersebut. Salah satunya adalah untuk lebih sering mengenakan masker dan mencuci tangan. "Di rumah ada nenek. Kalau ngobrol sama nenek yang sakit pakai masker sama mencuci tangan," tuturnya.

Kepala SD negeri Panembangan, Poppy Andhi Utami menjelaskan, pihaknya hanya mewajibkan tiga kelas pada uji coba PTM, atau kurang lebih 10 persen dari total 221 siswa. Setiap kelas terbagi dalam dua rombongan belajar (rombel). Waktu pelajaran pun hanya tiga jam.

"Ada enam kelas setiap harinya yang mengikuti uji coba PTM (selama dua pekan). Satu kelas dua rombel. Masing-masing kelas maksimal antara 10-12 anak yang hadir. Dan betul-betul dalam keadaan sehat dan mendapat surat izin," jelasnya.

Poppy mengatakan, sebelum pelajaran dimulai, setiap anak menjalani pengukuran suhu serta pengecekan kesehatan. Mereka juga mendapat pengarahan tentang tata tertib belajar selama masa uji coba, termasuk riwayat perjalanan.

Meski menerapkan PTM terbatas, pihak sekolah juga tetap menggelar belajar mengajar secara daring. Khusus bagi siswa yang kesulitan paket data internet atau tidak memiliki gawai maka guru akan mendatangi siswa.

Sementara Bupati Banyumas, Achmad Husein mengatakan, penerapan protokol kesehatan di pada uji coba PTM di SD Panembangan sudah cukup bagus. Hanya saja, masih ditemukan siswa yang mengenakan masker tidak menutup hidung dan mulut.

"Saya lihat sudah bagus, hanya saja tadi saya melihat ada anak yang maskernya itu turun. Dan saya mengingatkan orang tua harus setuju dengan syarat satu anak tersebut sekolah dalam keadaan sehat. Kedua di rumah (siswa) tidak ada yang komorbid berat. Bagi yang ada komorbid berat sebaiknya anaknya jangan dulu sekolah, harus di dalam rumah. Anak tersebut kalau mau bicara dengan orang tua, atau kakek neneknya itu harus pakai masker," ujarnya.

Husein juga mengingatkan, selama PTM tidak boleh ada jam istirahat sekolah. Siswa yang masuk ke ruang kelas harus mencuci tangan. Sebaliknya, bila keluar kelas juga harus langsung pulang ke rumah.

Selain itu, pihak sekolah juga harus menyediakan tempat cuci tangan termasuk sabun. Apabila, tidak tersedia, maka sekolah dilarang menggelar PTM terbatas.

Sebelumnya diberitakan, Pemkab Banyumas mulai melakukan uji coba PTM pada tiga sekolah tingkat SD, SLTP dan SLTA selama dua pekan. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan angka reproduksi efektif dan positivity rate COVID-19 yang semakin membaik.

361