Home Kesehatan Gawat! APD Hampir Habis, Tinggal 4 Kali Pemulasaran Jenazah

Gawat! APD Hampir Habis, Tinggal 4 Kali Pemulasaran Jenazah

Karanganyar, Gatra.com- Tim pemulasara jenazah Covid-19 nyaris kehabisan alat pelindung diri (APD). Stok yang makin menipis hanya menyisakan empat kali pemakaman.

Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Hardi mengatakan pemulasara jenazah Covid-19 di bawah koordinasi pihaknya.

Tim dari BPBD dan sukarelawan diberi tugas memulasara jenazah dari rumah sakit atau rumah duka ke pemakaman sekaligus menguburkannya. Protokoler kesehatan menyertainya. Tiap personel tim wajib mengenakan sejumlah item APD mulai sepatu karet, baju hazmat sampai kacamata google.

Tim beranggota delapan orang, diberi jatah pengadaan APD Rp400 ribu per orang. "Tiap kali pemakaman jenazah Covid-19 butuh 10 set APD. Hari ini kepakai 10 set memakamkan di Jatikuwung Gondangrejo," katanya kepada Gatra.com, Minggu (25/10)

Kali terakhir pengadaan belum lama ini, dibeli 50 set APD. Seiring berjalannya waktu, pemakaiannya tak terhindari. Kini, tinggal bersisa untuk empat kali pemakaman. Artinya bersisa 40 set saja.

Hardi mengatakan, pengadaan APD untuk kebutuhan itu di luar rencana kegiatan rutin BPBD. Itu masuk kegiatan mendesak yang didanai Belanja Tak Terduga (BTT) yang hanya bisa dicairkan oleh bupati.

"Sehingga kami mengajukan pencairan BTT. Menunggu ditandatangani pak bupati. Pengajuan pada tahap I Rp268 juta untuk APD dan operasionalnya. Habis dalam 55 kali kegiatan. Sekarang mau ajukan tahap II," katanya.

Sekadar informasi, APD penulasara jenazah Covid-19 dimusnahkan dengan cara dibakar usai terpakai. Tingkat kematian pasien terpapar Covid-19 di Karanganyar lumayan banyak. Hingga Minggu (25/10) tercatat 43 orang meninggal dunia akibat Covid-19 di Kabupaten Karanganyar.

Sedangkan angka positif Covid-19 sebanyak 144 orang. Sampai sekarang status zona merah masih disandang Kabupaten Karanganyar.

Hardi menyambut baik jika dermawan maupun masyarakat menyumbang APD ke nakes, terutama petugas pemulasara jenazah Covid-19. Mereka terdiri dari personel BPBD dan sukarelawan. "Dulu saat di awal pandemi, kami belum ada anggaran untuk beli APD. Untung disumbang masyarakat," katanya.

173