Home Kesehatan Pengunjung Borobudur Dirapid Test Acak

Pengunjung Borobudur Dirapid Test Acak

Magelang, Gatra.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang bersama Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah melakukan rapid tes terhadap pengunjung objek wisata Candi Borobudur. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir risiko penularan Covid-19, terlebih saat ini masuk masa libur panjang.
 
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, Retno Indriastuti mengatakan, rapid test ini merupakan perintah dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, guna mengantisipasi liburan di lokasi wisata. Di Jawa Tengah sendiri sebenarnya ada tujuh titik, di mana salah satunya di Kabupaten Magelang, yakni di kawasan wisata Candi Borobudur.
 
"Kami menindaklanjuti tugas dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Kepala Dinas Kesehatan Provinsi untuk mengantisipasi liburan di lokasi wisata. Di Jawa Tengah itu ada tujuh titik, salah satunya titik di Kabupaten Magelang yaitu kawasan wisata Borobudur. Sehingga hari ini, sampai dengan Minggu (1/11), kita lakukan rapid test,"katanya Rabu (28/10).
 
Pemeriksaan pengunjung dilakukan di Tourist Information Center (TIC) Borobudur. Pelaksanaan kegiatan mendapat dukungan Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Magelang dan Kecamatan Borobudur, serta mobil PCR dari Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Apabila hasil swab nantinya ada yang hasilnya reaktif, maka akan langsung menjalani swab testnya.
 
Dikatakan, pemeriksaan acak menggunakan alat tes diagnostik cepat guna mendeteksi penularan virus corona. Dalam rapid test ini ditargetkan mencakup sekitar 10 persen dari rata-rata jumlah pengunjung kompleks wisata Candi Borobudur sekitar 1.500 orang.
 
Selama libur panjang di Kabupaten Magelang juga dilakukan rapid test secara acak terhadap pendatang di Posko Terpadu di Terminal Secang dan Muntilan. Diharapkan dalam tes secara acak ini bisa menyasar 20 orang setiap harinya.
 
Sementara itu, salah satu pengunjung Candi Borobudur, Edy, warga asal Mangkubumen Surakarta, menyambut baik adanya rapid test di Candi Borobudur. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah sangat memedulikan adanya libur panjang, di mana tentu sebagian masyarakat ingin menikmati masa liburan di tempat wisata bersama keluarga.
 
"Awalnya sempat kaget tapi demi keamanan tidak masalah, apalagi setelah mengetahui hasilnya non reaktif maka berlibur pun menjadi aman. Kitajadi lebih tenang dan bisa menikmati liburan,"katanya.
 
155