Home Politik Masyumi Reborn Pilihan Alternatif Bagi NU dan Muhammadiyah

Masyumi Reborn Pilihan Alternatif Bagi NU dan Muhammadiyah

Pekanbaru, Gatra.com - Sebagai partai yang pernah menjadi saluran politik kalangan Nahdiyin dan Muhammadiyah, Masyumi Reborn dapat menjadi pilihan alternatif bagi anggota ormas tersebut. Hal itu dikatakan Sekretaris Masyumi Reborn Provinsi Riau, Muhammad Navis.

Menurut Navis aspek historis itu dapat menjawab pertanyaan terkait profil kader dan pemilih Masyumi. "Jadi kemunculan kita ini bukan untuk mengebiri partai yang eksis sekarang. Tapi untuk menampung teman-teman yang ada di ormas Islam seperti Muhammadiyah, Nahdatul Ulama, Tarbiyah dan ormas-ormas Islam lainya," jelasnya kepada Gatra.com, Selasa (3/11).

Sebagai partai yang pernah bersinggungan dengan ormas-ormas Islam untuk kerja politik, sambung Navis, pihaknya mulai mendata keluarga-keluarga Masyumi yang ada di Riau. Ia menilai pertautan generasi itulah yang menjadi modal utama Masyumi.

"Kita ini kan partai lama yang akan dihidupkan kembali. Bukan partai baru yang pecah dari partai sebelumnya. Jadi kalau soal gambaran umumnya seperti apa partai ini, tentu melihat partai lama. Ini rumah bersama ormas Islam," terangnya.

Navis sendiri mengaku merupakan generasi kedua dari keluarga Masyumi. Ia meyakini banyak orang dengan latar belakang yang sama dengannya. Oleh sebab itu dia mendorong agar warga kembali ke rumah (Masyumi). "Untuk di Riau sudah kita lakukan pendataan, banyak warga Masyumi disini. Tapi mereka memilih mendukung dari balik layar," tukasnya.

Sebagaimana diketahui, Masyumi bukan pemain baru dipentas politik Indonesia. Partai tersebut merupakan partai senior dikancah politik Tanah Air, dengan keterlibatannya pada pemilu 1955. Pada pemilu tahun tersebut Masyumi muncul sebagai pemenang di Pulau Sumatera,khususnya Sumatera Tengah. Saat itu Riau merupakan bagian Provinsi Sumatra Tengah, bersama Sumatera Barat, Riau dan Jambi.

Namun partai ini dibubarkan dengan alasan politis pada tahun 1960,lantaran dituding terlibat PRRI. Adapun Masyumi kembali mencoba peruntungan pasca kejatuhan Soeharto tahun 1998, namun belum berhasil.

Kendati demikian sejumlah partai politik Islam yang eksis saat ini, ditenggarai memiliki afiliasi dengan Masyumi, seperti Partai Keadilan Sejaterah dan Partai Bulan Bintang.

939