Home Ekonomi Pengusaha akan Gugat UMP, Buruh Siap Bekingi Ganjar

Pengusaha akan Gugat UMP, Buruh Siap Bekingi Ganjar

Semarang, Gatra.com - Kalangan buruh akan memberikan bekingan alias dukungan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, untuk melawan rencana gugatan yang akan dilayangkan oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jateng, terkait Upah Minimum Provinsi (UMP).

Diberitakan sebelumnya, Apindo berencana untuk melakukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara PTUN Semarang, terkait dengan kebijakan Gubernur Ganjar Pranowo, menaikan UMP sebesar 3,27 persen.

Koordinator Daerah Federasi Serikat Buruh Garmen, Kerajina Tekstil, Kulit, dan Sentra Industri Sepatu Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (FSB Garteks KSBSI) Jawa Tengah Totok Susilo menyebut, buruh akan mendukung penuh keputusan Ganjar Pranowo.

"Dukungan penuh itu diberikan karena pada dasarnya UMP yang ditetapkan oleh Gubernur sudah sesuai dengan formula upah. Penetapan kenaikan UMP pada angka 3,27 persen merupakan sikap yang luar biasa dari Gubernur Jawa Tengah," katanya, Kamis (5/11).

Dia menjelaskan, walaupun di formula upah berdasarkan PP 78 ketemu di angka 3,33 persen tetapi angka 3,27 persen itu sikap yang luar biasa karena Jabar, Banten, dan Sumut tidak ada kenaikan.

Artinya kata dia, Gubernur Ganjar Pranowo telah melakukan diskresinya dengan kewenangan sebagai kepala daerah. "Itu menunjukkan Gubernur pro dengan rakyatnya," kata Totok.

Sementara itu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku tidak mempermasalahkan rencana rencana gugatan terhadap SK Gubernur Nomor 561/48 Tahun 2020 tentang UMP Jawa Tengah Tahun 2021 yang naik sebesar 3,27 persen.

"Gugatan itu menjadi hak dari APINDO," kata Ganjar.

Saat ini kata Ganjar, yang dibutuhkan adalah transparansi dan komunikasi dari para pengusaha kepada para buruh dan karyawan terkait kondisi perusahaan masing-masing, apakah perusahaannya untung atau rugi.

"Dari pertemuannya dengan para buruh garmen, tekstil, kulit, dan sepatu itu diketahui ternyata para buruh juga terbuka. Transparansi dari perusahaan itulah yang dibutuhkan saat ini," ujarnya.

163