Home Milenial Keren! Murid Bosan Belajar Online, Guru Ini Pakai TikTok

Keren! Murid Bosan Belajar Online, Guru Ini Pakai TikTok

Cilacap, Gatra.com – Calon Guru Penggerak, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbud) di Kabupaten Cilacap di Kabupaten Cilacap melakukan terobosan dengan pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran pada masa pandemi Covid-19 ini. Selain itu, orangtua dan lingkungan juga dimanfaatkan dalam melaksanakan pembelajaran.

Seperti yang dilakukan oleh Calon Guru Penggerak dari SMP PGRI 1 Cilacap Tursini. Ia mengajak siswanya belajar membuat cerita pendek (cerpen) kemudian mengalihbentukan (ekskranasi) cerpen ke dalam bentuk film pendek. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara berkelompok di rumah siswa dengan protokol kesehatan.

Menurut Tursini, jika siswa hanya diberi tugas hanya membuat cerpen saja, maka kurang menantang bagi mereka. Terlebih, banyak waktu siswa selama belajar di rumah. Itu adalah upaya untuk mengoptimalkan waktu siswa.

“Anak-anak kan waktunya sangat banyak di rumah. Waktu yang ada bisa terbuang percuma. Karenanya aktivitas pembelajaran harus menantang. Mereka saya ajak membuat film pendek berdasarkan cerpen yang sudah mereka buat sendiri,” katanya.

Dia mengklaim, pembuatan cerpen yang dilanjutkan dengan film akan meningkatkan kemampuan literasi mereka. Sebab, melakukan sebuah ekskranasi tentu tidaklah mudah. Namun karena ada aktivitas di luar rumah dengan membuat film mereka gembira.

“Karena selama ini tugas pembelajaran daring menurut mereka sudah sangat membosankan,” ujarnya.

Namun begitu, guru memang harus mau mendampingi siswa dalam pembuatan film pendek, memastikan agar protokol kesehatan dijalankan secara ketat. “Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, maka guru harus memastikan mereka tetap mematuhi protokol kesehatan selama membuat proyek film berkelompok ini,” imbuhnya.

Calon Guru penggerak dari SMP Negeri 6 Cilacap, Isnaini Sumarsih lebih memilih hal yang saat ini digemari oleh anak-anak di dunia maya sebagai bahan belajar. Viralnya aplikasi TikTok dimanfaatkanya agar siswa dapat membuat konten belajar dengan media tersebut. Materi pelajaran IPA tentang perpindahan kalor dibuatnya menjadi tantangan untuk siswa membuat Tik ok-nya.

“Saya sempat bingung di awal pandemi, anak-anak belajarnya kan cenderung mandiri. Ketika hanya disuruh membaca buku atau mengikuti video conference zoom, lama-lama mereka bosan. Akhirnya saya mencoba meminta anak-anak membuat TikTok,” kata Sumarsih.

Ternyata, kata Sumarsih, siswa sangat senang. Mereka seolah merasa pembelajaran ini bukan sedang belajar, tapi sedang bermain. Sebab, sebelum membuat konten Tik Tok, mereka dituntut membaca materi yang akan digunakan sebagai konten Tik Toknya.

“Mereka belajar juga karena pasti mereka jadi membaca bahan materi yang akan mereka buat menjadi Tik Tok-nya. Peran orang tua juga ada karena paling tidak mereka diminta membantu melakukan proses shooting video untuk TikTok,” jelasnya.

Sementara, Koordinator Pendamping Guru Penggerak Kabupaten Cilacap Krista Adayu mengungkapkan, masa pandemi ini memicu guru dituntut berinovasi dalam pembelajaran. Para guru banyak melakukan hal yang sebelumnya tidak terpikirkan di masa sebelum pandemi.

548