Jakarta, Gatra.com - Calon anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Unsur Pemangku Kepentingan, Herman Darnel Ibrahim dari kalangan industri memaparkan permasalahan yang ada di dalam energi nasional. Menurutnya, Indonesia masih menonjol di dalam energi cadangan yang belum bisa ditampung dengan baik.
"Kita belum memiliki ketahanan energi nasional. Kita masih lemah karena tidak memiliki cadangan penyangga, cadangan BBM kita hanya ada 21 hari, dengan demikian jika terjadi suasana perang, suasana darurat, kita langsung kolaps dalam penyediaan energi ini," ungkap Herman di muka sidang Komisi VII saat Fit and Proper Test di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (11/11).
"Kemudian energi baru dan terbarukan, energi bersih dan karbon kita masih lamban, sejak 2009 dibentuknya LPTKE, belum bergerak melebihi 10%, masih di antara 7-10%," ujarnya.
Ia juga menggarisbawahi banyaknya sumber energi yang diekspor ke luar negeri. Padahal, kata Herman, hitung-hitungannya untuk ketahanan energi dalam negeri harus terpenuhi lebih dahulu, demi kebutuhan jangka panjang nasional.
"Karena ekspor kita itu besar, 2018 terjadi peningkatan dengan yang utama itu batubara dan kita juga mengimpor. Data yang saya dapat penyediaan dalam negeri pada tahun 2018, 455 ton equivalen. Produksi nasional itu 412 ton dan impornya 43 ton. Dari hasil itu kita mengekspor 261 MTOE, dengan konsumsi domseti 194 MTOE," kata mantan anggota DPD RI itu.
Seperti dilihat dalam website DPR RI, dpr.go.id, ada 16 calon anggota DEN yang lolos dalam proses seleksi yang telah digelar oleh Kementerian ESDM. Yakni Agus Puji Prasetyono, Taufik, Musri, Supriyadi dari kalangan akademisi. Satya Widya Yudha, Abadi Poernomo, Herman Darnel Ibrahim, dan Agus Pramono dari kalangan industri.
Lebih lanjut, ada Daryatmo Mardianto, Eri Purnomohadi, Dina Nurul Fitria, dan Ibrahim Hasyim dari kalangan konsumen. Andhika Prastawa dan As Natio Lasman dari kalangan teknologi, serta Yusra Khan dan Surono dari kalangan lingkungan hidup.



