Home Politik Jaring 70% Pemilih, KPU Bandarlampung Terjunkan Relawan

Jaring 70% Pemilih, KPU Bandarlampung Terjunkan Relawan

Bandarlampung, Gatra.com - Pilwakot Bandarlampung pada 9 Desember 2020 mendatang hanya tinggal hitungan hari. Kendati masih diselimuti pandemi namun KPU Kota Bandar Lampung tetap gencar melakukan terobosan agar partisipasi pemilih tidak menurun bahkan diharapkan dapat meningkat.

KPU Kota Bandarlampung berharap dapat mencapai angka 70 persen partispasi pemilih dari 647.000 pemilih yang terdaftar di DPT (Daftar Pemilih Tetap)

"Untuk partisipasi pemilih kami realistis, pada pilkada tahun 2010 dengan DPT 590.000 tingkat partisipasi mencapai 59 persen, di tahun 2015 dengan DPT sekitar 600.000 partisipasinya mencapai 66 persen, saat ini DPT 647.000 paling tidak sama dengan sebelumnya namun kami berikhtiar mencapai 70 persen," ujar Ketua KPU Kota Bandar Lampung Dedy Triyadi kepada Gatra, Senin, (16/11) di ruang kerjanya.

Untuk itu dalam upaya meningkatkan pasrtisipasi pemilih pihaknya fokus melakukan kegiatan sosialisasi pada 10 basis sasaran masyarakat yang tersebar di 20 kecamatan di Kota Bandar Lampung.

"Sebenarnya proses untuk partisipasi itu selain kegiatan literasi, edukasi dan sosialisasi, kami juga merekrut relawan demokrasi pada 10 basis " lanjut Dedy.

Sepuluh basis masyarakat tersebut Dedy menjabarkan diantaranya adalah pemilih pemula, pemilih muda, kelompok marjinal, disabilitas, tokoh agama, tokoh masyarakat, basis keluarga, basis perempuan, basis komunitas, dan warga net atau netizen.

"Relawan ini sudah kami rekrut sejak 5 oktober pada masa kampanye lalu, dan terus melakukan sosialiasi per basis, " katanya.

Selain itu, menurut mantan pewarta foto salah satu media di Lampung ini, pihaknya juga melakukan perubahan strategi dalam format sosialisasi ditengah pandemi, agar lebih efektif menurutnya sosialisasi tidak lagi tersentral hanya ditingkat KPU Kota Bandar Lampung.

"Kita juga melakukan perubahan format sosialisasi, yang semula sentralistis di KPU kota, sekarang kita teruskan kepada kawan-kawan adhoc sampai ketingkat PPK (kecamatan) dan PPS (kelurahan) ikut turun langsung melakukan sosialisasi," sambung Dedy.

Tidak hanya sosialiasi tatap muka, Dedy yang telah dua periode menjabat sebagai komisoner ini mengatakan pihaknya juga memanfaatkan teknologi informasi untuk upaya peningkatan pastisipasi pemilih.

"Sabtu kemarin (14/11) kita juga baru me launching aplikasi cek data pemilih, walaupun sebenarnya aplikasi ini sudah ada di KPU RI, namun kami membuat aplikasi yang hanya untuk lingkup Kota BandarLampung yakni di laman dpt.kpu-bandarlampungkota.go.id," jelas Dedy.

 

 

Menurut Dedy aplikasi tersebut dibuat bertujuan agar masyarakat dapat mengetahui apakah sudah terdaftar di DPT (daftar pemilih tetap) selain itu masyarakat juga dapat mengetahui peta TPS digital yang dapat ditelusuri melalui google maps.

 

 

" Dan juga sudah terinput C6 atau C pemberitahuan yang form nya sudah terisi by name by addres by TPS, jadi bisa kita pantau agar tidak disalahgunakan, jika sampai H-1 tidak terdistribusi dapat dilaporkan " sambungnya.

 

 

Terkait potensi hambatan pelaksanaan pilwakot ditengah pandemi, menurutnya saat ini yang dihadapi masyarakat adalah permasalahan kesehatan dan ekonomi yang dapat berpengaruh kepada keengganan masyarakat untuk datang ke TPS pada hari pemilihan.

 

 

"Dimasa pandemi ini masyarakat dihadapkan oleh permasalahan kesehatan, untuk itu dalam sosialiasi kami meyakinkan masyarakat, bahwa pemungutan suara di TPS akan diterapkan protokol kesehatan " katanya

 

 

Untuk penyelenggara sendiri, sekitar 15 ribu petugas KPPS di 126 kelurahan sebelum bertugas wajib dilakukan rapid tes, " kalau ada yang reaktif akan segera dicari pengganti " kata Dedy. Sedangkan untuk pemilih, akan disediakan masker medis, sarung tangan plastik, tempat sanitasi cuci tangan dan hand sanitizer.

 

 

" Juga kami sampaikan akan dilakukan cek suhu tubuh di TPS, jikalau ada pemilih memiliki suhu diatas 37 derajat kami telah siapkan akses dan ruang yang berbeda dari pemilih lain, kami juga membekali baju hazmat di setiap TPS " pungkas Dedy.

235