Home Kesehatan Covid Membludak, Rumah Sakit Tidak Bisa Menampung

Covid Membludak, Rumah Sakit Tidak Bisa Menampung

Slawi, Gatra.com - Dua rumah sakit (RS) yang merawat pasien Covid-19 di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah over atau kelebihan kapasitas. Hal ini menyusul peningkatan tajam kasus Covid-19 dalam sebulan terakhir.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal, Joko Wantoro mengatakan, terdapat 278 tempat tidur di sembilan rumah sakit untuk menampung pasien suspect, probable, dan konfirmasi Covid-19.

"Dari kapasitas 278 tempat tidur, sudah terisi 232 pasien. Ada dua rumah sakit yang sudah kelebihan kapasitas, namun ada pula yang masih bisa menampung," kata Joko, Selasa (17/11).

Joko mengungkapkan, dua rumah sakit yang kelebihan kapasitas yakni RSUD dr Soeselo, Slawi dan RSI PKU Muhamadiyah Singkil, Adiwerna. Dari kapasitas 86 tempat tidur di RSUD dr Soeselo, sudah terisi 93 pasien. Sedangkan di RSI PKU Muhamadiyah, dari 36 tempat tidur yang tersedia, sudah terisi 39 pasien.

"Yang sudah kelebihan pasien kita alihkan ke yang masih bisa menampung. Tentunya dengan memperhatikan kondisi pasien karena fasilitas penanganan dan dukungan sumber daya rumah sakit berbeda-beda. Ada yang hanya untuk menampung pasien dengan gejala ringan, tapi ada pula yang untuk pasien yang sudah berat, seperti harus memakai ventilator,” ujar Joko.

Menurut Joko, jumlah penambahan harian kasus positif Covid-19 masih tinggi. Dalam sebulan terakhir, terjadi penambahan 466 kasus baru dan 26 kasus kematian akibat Covid-19. "Penambahan kasus baru didominasi klaster keluarga, di samping klaster pasar, dan lembaga sosial," ujarnya.

Joko mengatakan, tingginya penambahan jumlah kasus tidak lepas dari kinerja tim kesehatan dalam melacak dan melakukan pengetesan kontak erat pasien positif. Rata-rata dalam sehari, ada 300-500 spesimen swab yang diambil untuk diperiksa di laboratorium. "Upaya tersebut ditempuh agar penularan virus tidak semakin meluas karena penyebarannya sangat mudah, seiring dengan mobilitas orang yang membawa virus," ujar dia.

18662