Wonogiri, Gatra.com- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wonogiri akan menggelar debat terbuka pemilihan kepala daerah (Pilkada) Wonogiri 2020, yakni pada Kamis (26/11) mendatang. Debat yang hanya digelar satu kali tersebut, KPU menggandeng Kompas TV untuk menyiarkan acara debat secara langsung.
Ketua KPU Wonogiri, Toto Sih Setyo Adi mengatakan, dalam debat publik nanti, KPU Wonogiri menganggarkan dana hingga ratusan juta, yakni senilai Rp400- Rp500 juta.
Menurut Toto, alasan debat digelar satu kali ini agar efisien. Oleh karena itu, KPU akan menyajikan materi yang mencakup semua permasalahan yang diatur dalam PKPU. Dimana materi debat mencakup seluruh permasalahan yang diatur dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum atau PKPU No. 13/2020 tentang Pilkada dalam Kondisi Bencana Non-alam Covid-19. Seperti terkait peningkatan kesejahteraan masyarakat, upaya memajukan daerah, dan peningkatan pelayanan masyarakat.
Selain itu tentang penyelesaian persoalan daerah, penyelarasan antara pembangunan daerah, provinsi, dan nasional, dan memperkokoh NKRI. Materi ditambah dengan ihwal penanganan wabah Covid-19 jika pasangan calon terpilih menjadi kepala daerah.
"Kalau dipersempit lagi, materi yang akan diperdebatkan seperti soal peningkatan sumber daya manusia, teknologi informasi, investasi, ekonomi kerakyatan, kesehatan, pendidikan, isu gender, perempuan dan anak, dan sebagainya," kata Toto Kamis (19/11).
Debat yang digelar di Hotel Best Western Solo Baru, Sukoharjo tersebut akan menghadirkan paslon secara lengkap, yakni paslon nomor urut satu, Hartanto-Joko Purnomo (Harjo) dan paslon nomor urut dua, Joko Sutopo-Setyo Sukarno (Josss). Acara debat yang dimulai pukul 14.00-16.00 WIB ini para paslon akan debat dalam enam segmen selama 90 menit.
Segmen pertama penyampaian visi-misi, kedua dan ketiga pendalaman visi-misi, keempat dan kelima debat antar paslon, dan keenam pernyataan penutup paslon. Dalam acara debat itu KPU akan menyampaikan iklan layanan masyarakat selama 30 menit. ILM berisi sosialisasi pilkada, ajakan masyarakat agar memberikan suara di tempat pemungutan suara atau TPS, dan sebagainya.
"Acara akan disiarkan langsung oleh Kompas TV, jadi masyarakat Wonogiri bisa menyaksikan melalui televisi di rumah masing-masing. Tamu yang diundang terbatas agar protokol kesehatan dapat dilaksanakan secara efektif," tandasnya.
