Home Gaya Hidup Bekicot Melimpah Pak Loyo Tak Sulit Bahan Baku Tongseng

Bekicot Melimpah Pak Loyo Tak Sulit Bahan Baku Tongseng

Karanganyar, Gatra.com- Tak sulit bagi Sukoyo mencari bahan baku menu tongseng dan rica bekicot di musim penghujan. Saking mudahnya mencari siput bercangkang itu di pekarangan, ia bisa mendapatkan sampai 10 kilogram sekali berburu.

Pria asal Rt07/Rw VII Dusun Jetis Desa Jati, Jaten, Karanganyar, Jateng itu memiliki warung bermenu bekicot dan belut. Bahan bakunya dibuat tongseng dan sambal geprek. Warungnya bukan di tepi jalan raya atau berplakat besar. Namun di dalam kampung tanpa papan informasi warung. Teras rumah dijadikan tempat bersantap para tamu. Meski begitu, warung miliknya yang terkenal dengan nama warung Pak Loyo sudah terkenal.

Kenikmatannya seperti tak terbantahkan. Apalagi harganya ramah di kantong. Seporsi sambal belut dengan teh manis Rp13 ribu. Sedangkan seporsi tongseng bekicot dengan minum Rp18 ribu saja. "Musim hujan ini lebih mudah mendapatkan bekicot. Di kebun-kebun atau sepanjang tepian sawah. Nyari sendiri. Sekali berburu bisa dapat 10 kilo sampai 15 kilo," kata Loyo kepada Gatra.com, Selasa (24/11).

Butuh proses panjang mengolah bekitot menjadi santapan menyehatkan, nikmat dan mengenyangkan. Mula-mula, bekicot direbus sampai 1,5 jam di air larutan garam. Kemudian dicuci untuk menghilangkan lendir, cangkang dan kotoran lainnya. Setelah tinggal menyisakan daging yang sudah bersih, baru digoreng. Penyajiannya untuk rica-rica atau tongseng menyesuaikan bumbunya. "Daging bekicot yang sudah kering setelah digoreng, lalu dimasak tongseng atau rica. Bumbunya berbeda," katanya.

Konsumsi daging bekicot dipercaya menyembuhkan sesak napas dan gangguan pernapasan lainnya. Bagi penyuka pedas, Sukoyo atau akrab dipanggil Pak Loyo dapat menambahkan merica dan cabai sesuai selera para tamu.

Sedangkan belut yang disajikannya memiliki citarasa yang mantap dan gurih. Rahasianya pada proses pemasakan. "Belut dimasak hidup-hidup. Enggak dimatikan dulu baru dimasak," katanya. Dalam sehari, ia bisa menghabiskan 8-10 kilogram belut. Sedangkan bekicotnya 2-3 kilogram.

Kadus Jetis, Riman mengatakan warung Pak Loyo merupakan favorit bersantap warga sekitar hingga luar desa. Selain harga murah dan rasanya mantap, tamu bisa datang sesuka hati. "Kadang sampai dini hari sampai subuh buka. Harapannya, warga tidak patah arang dengan pandemi ini. Buktinya, Pak Loyo banting setir buka warung. Ia sebelumnya menyewakan sound system. Karena sepi, ia berusaha buka kuliner yang juga mengenalkan Desa Jati," katanya.

5131