Home Politik Tolak Safari Rizieq di Jatim, Ormas Ancam Boikot Bandara

Tolak Safari Rizieq di Jatim, Ormas Ancam Boikot Bandara

Surabaya, Gatra.com - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab (MRS) berkoar akan keliling Indonesia mempromosikan revolusi akhlak. Rencana itu sudah mendapat reaksi negatif dari masyarakat Jawa Timur.

Sejak dua hari lalu, mulai bermunculan sejumlah elemen masyarakat Jawa Timur di Surabaya yang berdemo menolak safari Rizieq. Kini, sejumlah massa yang menamakan diri Arek Suroboyo Tolak FPI yang berdemo di depan Gedung Negara Grahadi.

Korlap Aksi Arek Suroboyo Tolak FPI Ahmad Zazuli mengatakan, tujuan kelompoknya berdemo, sama dengan yang lain. Yakni, menolak safari Rizieq di Surabaya dan kota lain di Jawa Timur.

Ahmad mengancam akan memboikot sejumlah bandara seperti Juanda dan Abdurahman Saleh di Malang apabila Rizieq dan pengikutnya berani bertandang ke Jawa Timur. Selain itu, dia juga mengerahkan massa lebih banyak lagi untuk menolak kedatangan pentolan FPI itu.

"Nah kami akan lakukan penghadangan di semua titik. Termasuk apabila Rizieq masuk Jatim melalui bandara Internasional Juanda, maka akan kami boikot. Kalau masuk lewat bandara Abdurahman saleh, sama juga," kata Ahmad kepada wartawan, Selasa (24/11).

Menurutnya, keresahan masyarakat terhadap ulah FPI tidak hanya dirasakan warga DKI Jakarta. Ia khawatir apabila pengaruh buruk FPI juga akan berimbas pada warga Jawa Timur.

Selain itu, kedatangan Rizieq dikhawatirkan akan menjadi cluster baru penularan covid-19. Mengingat, Rizieq yang notabene pentolan FPI tentu akan menarik banyak orang dan menciptakan kerumunan yang rawan pelanggaran protokol kesehatan.

"Apalagi, banyak daerah di Jawa Timur, yang sudah menuju zona hijau. Kami tidak ingin Jawa Timur jadi zona merah lagi yang meresahkan semua pihak," kata Ahmad.

Untuk itu, ia mengapresiasi apabila ada peran serta dari kepolisian dan TNI terhadap safari Rizieq ke Jawa Timur. Dirinya berharap agar polisi dan TNI tidak memberikan izin keramaian untuk Rizieq dan FPI di Jawa Timur.

620