Home Ekonomi Hari Guru Nasional, Ini Harapan Guru Honorer

Hari Guru Nasional, Ini Harapan Guru Honorer

Slawi, Gatra.com - Guru honorer di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah berharap peringatan Hari Guru Nasional menjadi momentum untuk meningkatkan kesejahteraan para guru honorer. Gaji yang diterima para guru honorer masih jauh dari layak.

Ketua Perkumpulan Honorer Sekolah Negeri (PHSN) Kabupaten Tegal, Aenurrofiq mengatakan, kesejahteraan guru honorer belum mengalami peningkatan. "Guru honorer masih belum sejahtera," katanya, Rabu (25/11).

Aenurrofiq mengungkapkan, para guru honorer di sekolah negeri selama ini mendapat gaji dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Besaran gaji yang diterima tiap bulan itu berbeda-beda di tiap sekolah.

"Rata-rata Rp200 ribu sampai Rp300 ribu per bulan. Saya waktu awal mengajar tahun 2006, pernah digaji Rp20 ribu per bulan. Kemudian tiap tahun naik sedikit demi sedikit sampai akhirnya sekarang jadi Rp300 ribu per bulan," ungkap guru di SDN Karangjati 01, Kecamatan Tarub ini.

Padahal, lanjut Aenurrofiq, beban kerja guru honorer sama dengan guru yang berstatus PNS. Selain mengajar, guru honorer juga mengerjakan tugas-tugas administrasi.

"Dalam seminggu jam mengajarnya 24 jam. Rata-rata juga sudah mengabdi puluhan tahun. Kalau tidak ada alokasi dari BOS ya tidak dapat penghasilan," tuturnya.

Selain mengandalkan gaji dari dana BOS yang masih jauh dari layak, guru honorer di Kabupaten Tegal menurut Aenurrofiq sedikit terbantu dengan adanya bantuan peningkatan kesejahteraan dari pemkab yang bersumber dari APBD. Namun tidak semua guru honorer masuk dalam penerima bantuan tersebut.

Bantuan yang dialokasikan sejak 2010 itu diperuntukkan untuk guru honorer yang sudah memenuhi kualifikasi, di antaranya sudah S1 dan memiliki 24 jam mengajar dalam satu minggu. Adapun besaran bantuannya Rp500 ribu per bulan.

"Pertamakali diberikan besaran bantuan Rp200 ribu. Kemudian tiap tahun naik. Kami mengucapkan terimakasih ke pemkab dan DPRD dan berharap besaran bantuan tiap tahun bisa terus naik," ujar Aenurrofiq.

Menurut Aenurrofiq, harapan peningkatan kesejahteraan guru honorer muncul seiring adanya rencana pemerintah pusat mengangkat guru honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) pada 2021 mendatang. Dia berharap rencana itu benar-benar direaliasikan agar kesejahteraan guru honorer meningkat.

"Sesuai pernyataan Menteri Keuangan, dengan menjadi P3K, guru honorer bisa mendapat gaji sampai Rp4 juta per bulan seperti PNS," ujarnya.

Aenurrofiq berharap perekrutan P3K melalui tes tersebut terlebih dahulu memprioritaskan para guru honorer di sekolah negeri yang sudah lama mengabdi.

"Kalau guru honorer sudah, baru guru umum di sekolah swasta dan guru yang baru lulus atau baru mengajar," ujar Aenurrofiq yang juga Ketua DPD Persatuan Guru Honorer Republik Indonesia (PGHRI) Jawa Tengah.

Aenurrofiq juga meminta agar pemerintah daerah mengusulkan sebanyak-banyaknya kuota yang dibutuhkan dalam perekrutan P3K. Hal ini agar seluruh guru honorer di Kabupaten Tegal yang berjumlah sekitar 5.500 orang memiliki kesempatan untuk menjadi P3K.

"Dalam perekrutan P3K, pemerintah pusat menunggu pengajuan kebutuhan dari pemda. Jadi kami harap pemda mengusulkan kuota P3K sebanyak-banyaknya agar semua guru honorer terakomodir," ujar dia.

773