Home Kesehatan Menkes Komitmen Tambah Sport Center di RS Orthopedi Solo

Menkes Komitmen Tambah Sport Center di RS Orthopedi Solo

Solo, Gatra.com- Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto berkomitmen menjadikan Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Solo sebagai sport center untuk menjadikan hidup masyarakat yang lebih sehat. 

“Orang yang (datang-red) sakit untuk direhabilitasi atau dioperasi sekarang berubah jadi men-support orang-orang agar tetap sehat, tetap bisa melakukan olahraga dengan baik dan tidak jadi pasien ortoperdi,” kata Terawan dalam kunjungannya ke rumah sakit tersebut, Jumat (11/12) seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya.

Menurut Terawan Kementerian Kesehatan tengah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mewujudkan rencana itu. Mulai dari persiapan anggaran hingga perencanaan teknisnya. 

“Mumpung saya yang jadi Menkes-nya, mudah-mudahan disetujui. Dirjen Yankes dengan Dirjen dari Kemenpora biar yang menyiapkannya,” tutur Terawan.

Dalam pandangannya, Solo secara historis seakan jadi pilihan tepat sebagai kota yang punya rumah sakit ortoperdi dengan dilengkapi fasilitas sport center. Sebab, Solo menjadi tuan rumah perdana Pekan Olahraga Nasional (PON) yang dihelat pada medio September 1948. 

Ke depan, Terawan mengimbau seluruh jajaran tenaga medis di RS Ortoperdi untuk juga rajin-rajin melakukan riset. Dari kerja-kerja riset, maka bakal lahir terobosan baru dalam intervensi medis.

“Kan yang sekarang ini dilihat tulangnya sudah bener, selesai. Padahal ototnya sudah bener belum. Jaringannya sudah bener belum sehingga kita bisa melakukan evaluasi sehingga teknik-teknik operasinya menjadi lebih betul, lebih canggih lebih baik di kemudian hari,” ungkap Terawan. 

Dalam lawatannya ke Solo, ia juga meresmikan Gedung Pelayanan Pengujian dan Kalibrasi serta Gedung Penunjang Pelayanan Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan (LPFK). 

“Semoga dengan adanya bangunan gedung baru maka pelayanan pengujian kalibrasi alat kesehatan akan semakin meningkat, sehingga diharapkan secara menyeluruh mutu pelayanan kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan akan lebih terjamin,” ungkap Terawan.

Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes Abdul Kadir memastikan, dari sisi aspek perencanaan teknis, bangunan gedung Pelayanan Pengujian, Kalibrasi serta bangunan gedung Penunjang Pelayanan telah memenuhi standar dan persyaratan teknis yang berlaku.

Hal ini bisa dipastikan setelah dilakukan review yang dilakukan secara seksama bersama Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah, tenaga ahli struktur, arsitektur, mekanikal-elektrik dan lingkungan serta ahli transportasi di sepanjang tahun 2020.

“Ini sudah sesuai dengan prinsip-prinsip kemudahan, efektivitas, keselamatan, keamanan dan keandalan, demi terjaminnya keselamatan pegawai dan pengunjung,” kata Abdul Kadir. 

Nilai kontrak pembuatan faskes ini mencapai sekitar Rp17 miliar lebih. Sampai saat ini, kemampuan pelayanan pengujian dan kalibrasi alat kesehatan sejumlah 131 jenis kegiatan yang terdiri dari pelayanan kalibrasi 89 jenis dengan rencana pengembangan pelayanan berupa termohigro digital dan pacemaker. 

286