Home Info Sawit Sederet Kejadian Tak Terduga di Pontianak

Sederet Kejadian Tak Terduga di Pontianak

Pontianak, Gatra.com - Lelaki 47 tahun ini terkaget-kaget saat berada di Mercure Hotel Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) itu kemarin.

Pertama, ayah tiga anak ini sama sekali tak menyangka kalau Gubernur Kalbar, Sutarmidji dan Ketua DPRD Kalbar, M Kebing L mau datang menghadiri hajatannya.

"Saya enggak menduga sama sekali beliau-beliau itu mau datang di acara kami petani ini. Alhamdulillah, luar biasa, kami sangat berterimakasih," cerita Indra Rustandi kepada Gatra.com, jelang siang tadi.

Tapi yang membikin Ketua terpilih Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) semakin kaget, bahwa ternyata, Sutarmidji sangat care dengan kelapa sawit.

"Isu yang kami dengar beliau enggak senang sama sawit, eh ternyata terbalik 180 derajat dengan apa yang kami dengar saat beliau berpidato," katanya.

Kemarin, Indra bersama semua pengurus DPW Apkasindo Kalbar periode 2019-2024 dilantik oleh Ketua Umum DPP Apkasindo, Gulat Medali Emas Manurung.

Sekjen DPP Apkasindo, Rino Afrino, juga hadir di sana, termasuk Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Mayjen TNI (Purn) Erro Kusnara yang juga anggota Dewan Pembina DPP Apkasindo.

Tri Chandra yang keseharian jadi asisten staf khusus wakil presiden juga ada, begitu juga dengan Syaiful Bahri, staf khusus Menteri Pertanian.

Bagi Indra, kehadiran semua para petinggi tadi menjadi energi yang luar biasa bagi mereka untuk segera menggeber mesin organisasi.

"Konsolidasi dengan semua DPD yang ada menjadi langkah awal bagi kami. Internal organisasi musti kami kuatkan dulu, biar mesinnya berjalan sesuai harapan," katanya.

Setelah mesin organisasi berjalan, DPW Apkasindo Kalbar kata Indra akan langsung konsen dengan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), khususnya pada petani swadaya.

"Di kabupaten Melawi misalnya, ada sekitar 110 hektar yang bakal diremajakan. Ini milik swadaya," terangnya.

Lebih jauh Indra merinci, dari 13 kabupaten yang ada di Kalbar, semua dijejali kelapa sawit swadaya meski yang paling luas ada di Ketapang.

"Sampai saat ini di Kalbar, sudah ada sekitar 400 ribu hektar sawit swadaya. Angka ini persis seperti yang diliris oleh Dinas Perkebunan Kalbar," katanya.

Selain PSR kta Indra, mereka juga dihadapkan pada persoalan yang juga dialami oleh daerah lain penghasil sawit.

Misalnya masalah kawasan hutan, konsesi perusahaan, hingga tata niaga sawit yang kacau akibat munculnya Pabrik Kelapa sawit (PKS) tanpa kebun dan Loading Ramp. juga jadi masalah.

Untuk persoalan tata niaga, Corporate Social Responsibility (CSR), pihaknya kata Indra sudah langsung meneken kesepahaman dengan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Kalbar.

"Selama ini kan petani sering curiga dengan perusahaan. Perusahaan dibilang tidak terbuka, khususnya terkait penghitungan Indeks K. Untuk inilah kita akan rutin melakukan evaluasi, sekali dua bulan lah," ujarnya.


Abdul Aziz

 

3113