Home Politik Lagi Calon Independen Kalah di Pilkada

Lagi Calon Independen Kalah di Pilkada

Pekanbaru, Gatra.com - Gelaran pilkada serentak 2020 kembali mencatat kegagalan calon independen di Provinsi Riau. Pada pilkada serentak ini, satu pasang calon independen mencoba peruntungan di pilkada Kabupaten Indragiri Hulu, atas nama dr. Nurhadi-Kapten (Pur) Toni Sutianto. 
 
Berdasarkan rekapitulasi penghitungan suara yang dilakukan KPU Inhu, dr Nurhadi-Kapten (Purn) Toni Sutianto meraih 17.644 suara. 
 
Capaian tersebut jauh dibawah raihan suara Rezita-Junaidi yang tampil sebagai pemenang dengan raihan 50.356 suara. 
 
Kalkulasi suara tersebut bahkan juga jauh dibawah capaian Rizal Zanzami-Yogi yang meraup 50.048 suara. 
 
Pengamat politik dari Universitas Riau, Tito Handoko, menilai kekalahan calon independen di Inhu dapat membuat jalur independen semakin ditepikan kontestan pada ajang pemilu berikutnya. 
 
"Kalau pasangan itu kalah, sebenarnya tidak mengagetkan, karena secara historis belum pernah calon independen menang di Riau. Tapi kedepannya itu akan membuat orang mikir-mikir ikut kontestasi melalui jalur independen," ungkapnya di Pekanbaru, Jum'at (18/12). 
 
Tito menyebut kemenangan calon independen sejatinya sangat dinantikan, lantaran kemenangan tersebut dapat memperkaya warna politik di Riau. Menurutnya, pasangan calon independen punya posisi yang sama dengan pasangan calon kepala daerah dari kalangan perempuan. 
 
"Selama sekian kali gelar pilkada, kemenangan calon independen dan cakada perempuan itu dinantikan, untuk memperkaya dinamika politik di Riau. Tapi selalu gagal, baru kali ini cakada dari perempuan menang, dan ada sejarah tercipta," terangnya. 
 
Terkait kekalahan calon independent, Tito menilai hal itu bisa disebabkan tantangan dari pengerahan mesin politik. Namun juga bisa dipicu oleh alasan sesungguhnya dibalik partisipasi calon independen. 
 
"Kelemahan dari calon independen terletak pada mesin politik yang tidak sekuat calon yang diusung partai politik. Tapi bisa saja kekalahan itu sudah ditaksir, karena tujuanya hanya untuk memecah suara," tutupnya. 
 
Sebagai informasi, pasangan calon independen juga pernah mengikuti pemilihan walikota Pekanbaru tahun 2017. Saat itu terdapat dua paslon dari kalangan independen, Syahril-Said Zohrin, dan Herman Nazar-Defi Warman. Namun pemenang adalah Firdaus-Ayat Cahyadi yang diusung Partai Demokrat-PKS. 
 
228