Home Info Sawit Soal Kampanye Negatif Sawit, Ini Saran Gubernur Kalbar

Soal Kampanye Negatif Sawit, Ini Saran Gubernur Kalbar

Pontianak, Gatra.com - Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Sutarmidji minta asosiasi petani kelapa sawit maupun pengusaha untuk terus melakukan penelitian tentang kebaikan dan manfaat kelapa sawit.

Biar hasil penelitian itu dijadikan sebagai bahan untuk menangkal kampanye negatif tentang tanaman asal Mauritius Afrika itu.

"Kita selalu membantah kampanye negatif tadi dengan argumen yang rendah, tidak pernah inovatif, jawabannya itu-itu saja," kata lelaki 58 tahun ini saat didapuk memberikan sambutan pada pelantikan pengurus DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kalbar di Mercure Hotel Pontianak, kemarin.

Baca juga: Gubernur Kalbar Buka-bukaan Soal Korporasi Sawit

Sementara kata mantan Wali Kota Pontianak ini, banyak kampanye-kampanye negatif yang dilontarkan kelompok pembenci sawit yang tidak masuk akal.

Misalnya soal sawit yang disebut tinggi kolesterol. "Sepanjang bersumber dari nabati, pasti anti kolesterol. Nah, kalau minyak goreng dari sawit, dia baru ada kolesterolnya jika sudah jadi jelanta tapi masih dipakai," kata ayah tiga anak ini.

Terus ada pula yang bilang sawit itu merusak, rakus air. "Apa bedanya dengan kurma, kan sesama palm?. Kurba cocok di padang pasir, sawit cocok di kita. Terus apa yang musti dipersoalkan?" katanya.

"Kita ini sudah terlalu banyak mengalah sebenarnya. Kalau menurut saya, kita tak bisa mengalah terus, kebanyakan mengalah kita akan 'digas' terus," tegasnya.

Sudahlah kebanyakan mengalah kata Tarmidji, Indonesia juga kadang takut untuk bargaining dengan Eropa.

"Mereka minta dijaga paru-paru dunia dengan cara tidak fair. Nah, kita harus bargaining dong. Kalbar misalnya. Danau Sentarum dijadikan paru-paru dunia. Kami bolehkan, tapi Anda harus beli Kratom (Mitragyna speciosa) kami. Eh dibeli mereka," ujar Tarmidji.

Di Kapuas Hulu kata politisi PPP ini, ada sekitar 20 juta pohon Kratom. Tanaman ini sudah sejak lama jadi sumber ekonomi masyarakat di Kapuas Hulu.

Baca juga: Sederet Kejadian Tak Terduga di Pontianak

"Tanaman ini memang mengandung zat adiktif, tapi enggak bikin orang halusinasi," terang Tarmidji.

Kembali ke soal Crude Palm Oil (CPO) kata Tarmidji, sebetulnya pasarnya masih sangat luas, enggak perlu bergantung pada Eropa maupun Amerika. "Sekarang tinggal di kitanya saja, kita berani bargaining atau tidak," tegasnya.

Khusus kepada petani kelapa sawit di Kalbar, dia berharap ke depan akan setara dengan korporasi. Yang pasti, kewajiban perusahaan musti jelas, termasuk kewajiban perusahaan tentang kesejahteraan petani mitra.


Abdul Aziz

262