Home Ekonomi Gubernur Viktor, Harus Berantas Kemiskinan dan Kebodohan

Gubernur Viktor, Harus Berantas Kemiskinan dan Kebodohan

Kupang, Gatra.com- Membangun NTT dengan beragam persoalan krusial diantaranya kemiskinan, kebodohan, stunting dan gizi buruk serta aneka masalah lainnya tidak bisa hanya mengandalkan APBD yang terbatas. Tetapi harus berkolaborasi dengan berbagai pihak antaranya keterlibatan investasi swasta.

"Sederet persoalan itu merupakan momok memalukan yang segera diberantas dalam semangat kerja dari super tim, bukan super man. Kalau kita sungguh-sungguh bekerja dengan hati maka stunting, kemiskinan dan kebodohan yang selama ini menjadi momok yang memalukan diri kita, akan teratasi,” kata Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat ketika berbicara dalam acara HUT NTT ke 62 di Aula Rumah Jabatan Gubernur NTT( 20/12).

Walau masih diterpa pandemi Covid-19 jelas Gubernur Viktor, namun iklim investasi perlahan terus bertumbuh. Ini menunjukan bahwa produk dari NTT terus bersaing dengan daerah lain. Karena itu harus dan terus dikerjakan dengan baik.

“NTT punya masalah serius pada angka kemiskinan, walupun turun tetapi tidak signifikan. Namun kita juga bersyukur bahwa di saat pandemi menghantam bangsa dan NTT pada quartal ke III, angka kemiskinan turun 20 an persen. Harus bisa segera diturunkan lagi dengan kerja-kerja besar,” jelas Viktor Bungtilu Laiskodat.

Menurut Gubernur Viktor, sesungguhnya NTT ini tidak jadi Provinsi termiskin ketiga di Indonesia jika pemimpin dan masyarakatnya mau bekerja keras, penuh inovasi dan kreasi. “Ciri khas orang miskin itu kalau dia tidak punya kreasi dan inovasi maka dia tetap miskin. Tetapi kalau pemimpinnya punya inovasi dan kerasi, cara berpikir maju dengan visi dan menggerakan seluruh tim kerja sebagai gerakan super tim maka secara perlahan tetapi pasti akan keluar dari predikat termiskin,” katanya.

Lebih lanjut Gubernur Viktor menyebutkan bahwa saat ini ada banyak investor yang masuk ke NTT. Baik melalui dirinya nya maupun lewat para Bupati dan Walikota. “Itu menunjukan bahwa tingkat kepercayaan pihak swasta untuk mulai masuk ke NTT cukup besar. Dampaknya cukup positif untuk perkembangan ekonomi NTT. Tidak pertumbuhan ekonomi yang hebat kalau hanya investasi pemerintah saja. Butuh kolaborasi pihak swasta masuk kerja di NTT,” katanya

Karena itu tegas Gubernur Viktor, kalau ada investor yang mau masuk NTT harus diberikan kemudahan. Jangan dipersulit antaranya proses izinnya. Beri kemudahan karena keuntungannya belum tahu tetapi jika rugi itu pasti, jika tidak dikeloah dengan baik dan benar. “Investor masuk NTT itu membawa dana segar, harus beri kemudahan. Saya minta jangan diperas. Jika ada yang melakukan maka yang bersangkutan akan ditindak, dicopot jabatannya,” tegasnya.

Dia menyebutkan dalam semangat HUT ke 62 ini, Provinsi NTT masih jauh tertinggal dari Bali dan NTB. Ini menjadi tantangan terbesar bersama. Harus sebagai supertim untuk mengahadapi tantangan ini. “Dulu kita NTT, Bali dan NTB satu Provinsi yakni Provinsi Sunda Kecil. Pada 20 Desember 1958 dimekarkan menjadi tiga Provinsi, Bali, NTB dan NTT.Tapi sampai sekarang NTT jauh tertinggal dengan Bali dan NTB. Kita harus kerja keras untuk mengejar ini,” pinta Viktor Bungtilu Laiskodat.

Untuk diketahui perayaan HUT NTT ke 62, tanggal 20 Desember 2020 ini dirayakan secara sederhana di rumah jabatan Gubernur NTT. Semua Bupati dan Walikota bersama perangkat dinasnya mengikuti secara virtual. Usai perayaan HUT NTT dilanjutkan dengan pemberian penghargaan dan Asidewi Award dan Rakor Gubernur bersama Wali Kota dan seluruh Bupati.

175