Yogyakarta, Gatra.com - Menutup 2020, lembaga seni dan riset HONF Foundation menggelar konser musik eksperimental. Perhelatan ini  bertepatan dengan fenomena antariksa antara dua planet setiap empat abad, The Great Conjunction.

"The Great Conjunction atau Konjungsi Agung Jupiter-Saturnus adalah peristiwa sejajarnya Planet Jupiter dan Saturnus dalam satu garis bujur ekliptika yang sama, sehingga seakan-akan berkumpul di lokasi yang sama jika dilihat dari Bumi pada 21 Desember kemarin," kata co-founder HONF Foundation Venzha Christ kepada  Gatra.com, Senin (4/1).

Fenomena antariksa 400 tahun sekali itu dinilai sebagai penanda akhir 2020. HONF Foundation pun menghelat pentas musik berbagai genre secara daring dan terbatas demi mematuhi protokol kesehatan.

Venzha memaparkan beberapa antena ditempatkan di panggung untuk menangkap sinyal berfrekuensi amat rendah (very low frequency, VLF) dari Jupiter dan Saturnus.

Bersamaan dengan itu, para musisi bergantian tampil di panggung selama 25 menit, yakni  WVLV, Kenya, Soba Studio, Mahamboro, Pesona Paranxtritis, Wachid, Heruwa, Metzdub, 8Digit, ELECTROCORE, Adi JPP, TamaT, Ayash, t1mpuk, Galih K, Dansfutura, Indra Menus, dan HONF Family.

"Panggung khusus saya bangun dengan 4x3 meter dan tinggi 3 meter yang sekaligus menjadi semacam tetris cahaya yang juga difungsikan sebagai sebuah antena eksperimen," katanya.

Verzha mengatakan studi baru dari Max Planck Institute for Astronomy (MPIA) menyebut keberadaan Planet Jupiter sangat penting dalam membantu kehidupan di Bumi tetap berlangsung. Jupiter membelokkan asteroid berbahaya sehingga tidak memasuki tata surya bagian dalam dan bertabrakan dengan planet lain, termasuk Bumi.