Home Kebencanaan Selain Krasak, Lava Merapi Berpotensi ke Arah Kali Boyong

Selain Krasak, Lava Merapi Berpotensi ke Arah Kali Boyong

Yogyakarta, Gatra.com – Magma yang keluar dari kantong Gunung Merapi akan menjadi lava pijar dengan posisi kubah lava baru berada di lereng lava yang terbentuk 1997. Selain ke arah Kali Krasak, lava juga berpotensi mengalir ke Kali Boyong dengan jarak luncur lebih dari 1,5 kilometer.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Hanik Humaida, mengatakan posisi kubah lava saat ini berada di bibir atau lereng lava hasil erupsi 1997.

“Tempat keluarnya lava ke permukaan ada di lereng. Otomatis akan sulit membentuk kubah lava karena ketika lava ke permukaan maka akan langsung menjadi lava pijar,” kata Hanik dalam konferensi pers secara virtual, Sabtu (9/1) sore.

Hanik mengatakan fenomena guguran lava pijar ini akan terus terjadi selama masih ada pergerakan magma dari dalam menuju ke permukaan. Guguran tersebut berupa material baru campuran material lama.

Hanik mengatakan, sejak memasuki fase erupsi pada 4 Januari, Merapi tercatat menyemburkan lima kali awan panas dengan jarak maksimal 500 meter ke arah Kali Krasak. Awan panas terbaru keluar pada Sabtu (9/1) pagi. Adapun pengamatan pada 7 Januari lalu mencatat sembilan kali guguran lava pijar.

Menurutnya, potensi bahaya arah luncuran lava pijar sebagian besar ke arah Kali Krasak. Namun jika luncuran mencapai lebih dari 1,5 kilometer maka sebagian laba bisa mengarah ke Kali Boyong. “Ada potensi ke arah Kali Boyong juga,” katanya.

Menurutnya, jarak luncur lava tergantung suplai magma. Ketika suplainya terus bertambah, lava bisa meluncur sampai beberapa kilometer.

“Status 'Siaga' saat ini potensi bahayanya maksimal lima kilometer dari puncak. Walaupun sekarang ada lava pijar atau awan panas, jarak jangkauannya masih di dalam ketentuan yang sudah kami rekomendasikan,” katanya.

Hanik mengatakan kemungkinan erupsi Merapi masih dominan erupsi efusif, yakni berupa lelehan lava dan tidak terbentuk kubah lava. Meski demikian, potensi erupsi eksplosif atau letusan masih ada. “Probabilitas dominan erupsi efusif,” katanya.

Hanik menyebut muncul dua gundukan di permukaan Merapi. Selain di lereng bawah lava 1997 yang kini menjadi tempat munculnya lava pijar, gundukan juga ditemukan berada di tengah kawah.

Menurutnya, gundukan di tengah kawah tersebut harus diteliti lebih lanjut untuk menentukan apakah ia kubah lava atau bukan.

“Gundukan yang ada di tengah kawah disinyalir ada material. Namun demikian yang berkembang ada di sisi kawah 1997. Kalau (gundukan di kawah) tidak berkembang, (luncuran lava) yang ke Gendol potensi bahayanya lebih kecil,” ucapnya.

486