Home Info Satgas Covid-19 Tingkat Kematian Tergolong Tinggi, Kebumen Terapkan PPKM

Tingkat Kematian Tergolong Tinggi, Kebumen Terapkan PPKM

Kebumen, Gatra.com - Angka kematian akibat Covid-19 di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah cukup tinggi. Bahkan ada ibu hamil dan melahirkan yang menjadi korban virus SARS jenis baru itu.
 
Karena itulah, Pemkab akan memberlakuan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), beberapa langkahnya adalah melakukan penutupan obyek wisata serta membubarkan segala bentuk kerumunan di Kabupaten Kebumen. Pembatasan dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan kasus baru Covid-19 di daerah tersebut. 
 
Hal tersebut ditegaskan oleh Wakil Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto saat menggelar rapat penanganan covid-19. Rapat dihadiri oleh Sekda Ujang Sugiyono, calon wakil bupati terpilih (berpasangan dengan Arif Sugiyanto), Ristawati Purwaningsih, Kepala Dinkes Kebumen Dwi Budi Satrio, Dirut RSDS Kebumen, Dirut RSUD Prembun, Dirut RS swasta serta para dokter spesialis. 
 
"Pemkab juga akan memberlakukan work form home (WFH) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pegawai swasta, yakni 50 persen dari jumlah karyawan. Mulai tanggal 11 hingga 25 Januari 2021," kata Arif yang juga merupakan calon bupati terpilih.
 
Pembatasan juga diberlakukan di restoran atau rumah makan yakni hanya boleh menerima pelanggan 25 persen. Selain itu,  tempat ibadah juga dibatasi 50 persen dari kapasitas. Sekolah pun tetap dengan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). 
 
Wakil Bupati menyampaikan Kabupaten Kebumen tergolong dalam Banyumas Raya yang harus menindaklanjuti Instruksi Mendagri nomer 1 tahun 2021. Tak hanya itu, kebijakan ini juga disusul adanya Surat Gubernur Jawa Tengah nomor 443.5/0000429 yang ditujukan ke bupati dan wali kota, dimana, sejumlah wilayah harus menerapkan PPKM. Termasuk untuk wilayah Kebumen yang hingga kini kasus terkonfirmasi positif covid-19 masih tinggi. 
 
"Dari data terakhir tercatat ada 159 pasien positif covid-19 meninggal dunia atau 3,5 persen dan harus ditekan di bawah 3 persen," tegas Arif. 
 
Arif menambahkan, virus yang oertama kali ditemukan di Wuhan akhir tahun 2019 lalu itu telah menyasar pada ibu yang akan melahirkan. Untuk itu perlu adanya kesiapan rumah sakit guna menyelamatkan nyawa ibu dan bayi dari penularan wabah covid-19 saat persalinan.
 
Wakil bupati juga meminta masyarakat harus melakukan penguatan protokol kesehatan dengan 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak serta menghindari kerumunan.
547