Home Kebencanaan Kepulangan Pengungsi Merapi Tunggu Rekomendasi BPPTKG

Kepulangan Pengungsi Merapi Tunggu Rekomendasi BPPTKG

Sleman, Gatra.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, belum memutuskan untuk memulangkan pengungsi ancaman erupsi Gunung Merapi. Sebab sampai kini belum ada penjelasan resmi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta soal kepulangan pengungsi di Barak Glagaharjo. 
 
Kepala Pelaksana BPBD Sleman Joko Supriyanto mengatakan BPPTKG belum menyampaikan rekomendasi soal kepulangan pengungsi. Hal ini baru sebatas dibahas di konferensi pers soal Merapi, Sabtu (16/1) lalu. 
 
"Pengungsi di Barak Glagaharjo belum kami pulangkan. Rekomendasi tertulis dari BPPTKG belum ada. Kan baru dari forum tanya jawab itu. Belum bisa dijadikan sebagai dasar," kata Joko saat dihubungi, Senin (18/1).
 
Joko mengatakan pihaknya akan menggelar rapat bersama BPPTKG pada Selasa (19/1). Hasil rapat itu akan disampaikan kepada seluruh pihak, termasuk Kepala Desa Glagaharjo dan Camat Cangkringan. 
 
"Besok BPPTKG kami minta untuk menjelaskannya, kemudian akan kami sampaikan ke dalam forum. Nanti keputusan untuk memulangkan pengungsi akan diambil oleh pak Bupati atau Sekda," ucapnya. 
 
Joko mengatakan sekitar 240 warga Kalitengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan, kini tinggal di Barak Glagaharjo sejak Merapi mengalami krisis akhir 2020 lalu. Mereka mayoritas warga kelompok rentan, yakni lansia dan anak-anak. 
 
Joko berkata antisipasi atas ancaman erupsi Merapi yang mengarah ke barat daya telah disiapkan, terutama di dua permukiman berjarak 5-7 kilometer dari puncak Merapi. 
 
Dua permukiman itu berada di Dusun Tunggul Arum, Desa Wonokerto, Kecamatan Turi dan Dusun Turgo, Desa Puwobinangun, Kecamatan Pakem. 
 
"Jalur evakuasi di lereng Merapi sisi barat sudah mulus. Barak-barak pengungsian juga telah siap sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19, sudah disekat-sekat," ucapnya. 
 
Kepala Seksi Merapi BPPTKG Agus Budi Santoso mengatakan potensi bahaya ancaman erupsi Gunung Merapi telah bergeser. Menurutnya, deformasi dan gempa internal telah berkurang pada awal 2021 jika dibanding pada akhir 2020. 
 
Agus mengatakan, probabilitas erupsi Merapi saat ini lebih dominan efusif atau lelehan dengan presentase 40 persen. Menurutnya, arah ancaman erupsi cenderung ke barat daya, yakni ke lima hulu sungai meliputi Kali Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak. 
 
Dengan situasi itu, Agus bilang pengungsi Glagaharjo sebenarnya bisa pulang. "Tapi tergantung dari pemda karena pemda ini yang melakukan penanggulangan bencana, sedangkan kami rekomendasi bahaya. Barangkali ada pertimbangan lain seperti psikologis. Ini wewenang dari pemda," ucapnya.
204