Home Kesehatan Relawan Vaksin Positif Corona Tetap Dilibatkan Uji Klinis

Relawan Vaksin Positif Corona Tetap Dilibatkan Uji Klinis

Bandung, Gatra.com - Tim Uji Klinis Vaksin Sinovac dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) memastikan bahwa 25 orang relawan yang terpapar Covid-19 tetap dilibatkan dalam rangkaian uji klinis vaksin Covid-19 sampai tahap akhir. 

Sebelumnya, dari 1.620 orang relawan, sebanyak 25 orang di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19. Sebanyak 18 orang adalah penerima plasebo atau obat kosong dan tujuh orang positif Covid-19 dari penerima vaksin. Mereka terpapar setelah mendapatkan suntikan kedua.

"(Relawan positif) Masih diikutkan. Belum selesai kan (penelitiannya)," kata Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Unpad, Kusnandi Rusmil, Senin (18/1).

Menurutnya masa uji klinis vaksin Covid-19 Sinovac sendiri masih menyisakan tiga bulan ke depan. Laporan akhir penelitian akan diserahkan pada bulan Juni. Dalam masa akhir ini, tim riset melakukan pemantauan terhadap relawan termasuk relawan terkonfirmasi positif tersebut.

"(Tahap terakhir) Pemantauan. Pengukuran kadar antibodi, kita lihat yang paling penting dalam pembuatan vaksin itu adalah keamanan," katanya.

"Melihat imunogenisitas, terakhir adalah efikasi, itu membandingkan antara yang dapat vaksin dan plasebo mana yang lebih banyak dapet penyakit," imbuh Kusnandi.

Kusnandi menjelaskan, temuan kasus positif tersebut dapat dijadikan dasar perbandingan bahwa penerima vaksin lebih sedikit yang terpapar daripada penerima plasebo atau obat kosong. Selain itu, relawan penerima vaksin yang tertular Covid-19 pun teramati hanya mengalami gejala ringan.

"Yang dapet vaksin lebih sedikit yang sakit dan sakitnya juga ringan," katanya.

"Walaupun sudah dapet vaksin gak kebal 100 persen karena respon tubuh terhadap vaksin itu kan macem-macem, ada sebagian merespon sebagian tidak merespon, tapi sebagian besar merespon," ungkapnya.

Adapun, selama tiga bulan ke depan, tingkat efikasi atau khasiat vaksin tersebut masih dapat berubah, naik maupun turun. Dalam laporan sebelumnya, efikasi uji klinis di Indonesia mencapai 65,3 persen, 15,3 persen di atas syarat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mewajibkan 50 persen.

"Bisa berubah, harapan saya sih naik. Kan masih ada waktu tiga bulan lagi," tandasnya.

Seperti diketahui, uji klinis vaksin Covid-19 fase III buatan Sinovac yang dilaksanakan Tim Riset Fakultas Kedokteran Unpad ini melibatkan sebanyak 1.620 relawan rentang usia 18-59 tahun yang mengikuti proses tersebut. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, adalah satu di antaranya. 

Hasil selama tiga bulan pertama penelitian vaksin tersebut telah dilaporkan ke Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) yang hasilnya keluar izin penggunaan darurat pada 11 Januari 2021. Kusnandi mengatakan, vaksin Sinovac bisa digunakan karena telah mendapatkan sertifikat emergency use authorization (EUA) BPOM.

"EUA yang dikeluarkan oleh BPOM itu ada syaratnya, adalah penelitian belum selesai tapi ada pandemi, sehingga harus digunakan.

Makanya, dikeluarkan (izin) tapi penelitian jalan terus. Kita masih ada penelitian tiga bulan lagi baru selesai. Nanti kita bisa tahu hasil yang benernya, mungkin naek atau gimana," pungkasnya. 



 

180