Home Kebencanaan Nelayan Sumsel Setop Melaut Akibat Cuaca Buruk

Nelayan Sumsel Setop Melaut Akibat Cuaca Buruk

Palembang, Gatra.com - Akibat cuaca buruk, nelayan di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) banyak yang menghentikan seluruh aktivitasnya. Rata-rata nelayan dengan kapal berkapasitas 10 Gross Ton (GT).

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumsel, Widada Sukrisna, mengatakan banyak nelayan yang menghentikan sementara aktivitas melaut itu lantaran situasi angin musim barat yang tengah terjadi saat ini. Hal tersebut membuat kondisi ombak cukup tinggi.

“Rata-rata (nelayan setop melaut) kapal berkapasitas 10 GT. Itu karena jarak tempuh mereka cukup jauh hingga ke Laut Natuna,” ujarnya di Palembang, Selasa (19/1).

Kini para nelayan yang masih melaut, katanya, hanya nelayan dengan kapal berkapasitas 5 GT ke bawah. Pasalnya, lokasi penangkapan ikan mereka hanya di sekitar pesisir pantai.

“Ya, yang beroperasi saat ini hanya kapal-kapal kecil saja atau kapal bagan yang berada tak jauh dari garis pantai. Makanya mereka masih bisa menangkap ikan di laut,” katanya.

Dikatakannya, kondisi cuaca buruk saat ini kerap terjadi hampir setiap awal tahun. Kendati begitu, usai kondisi ombak mulai membaik, biasanya para nelayan akan kembali melaut untuk menangkap ikan. “Nah, biasanya mereka akan berangkay melaut lagi setelah kondisi cuaca membaik,” katanya.

Kebanyakan, sambungnya, para nelayan yang setop melaut kini memperbaiki jaring dan perahu yang dimilikinya. “Jadi, saat cuaca sudah mulai membaik, seluruh peralatan mereka pun sudah siap untuk dibawa melaut lagi,” ujarnya.

Namun, lanjutnya, kondisi itu tak terlalu mempengaruhi pasokan ikan laut di wilayahnya. Mengingat saat ini masih dapat disuplai dari daerah lain. Salah satunya dari Jawa.

“Biasanya juga antar pedagang ikan sering bertukar produksi. Misal Sumsel memenuhi pasokan belut laut dan ikan Lemuru ke Jawa. Sedangkan dari Jawa menjual ikan-ikan besar ke kita (Sumsel),” katanya.

418