Home Gaya Hidup Marchella FP ‎& Diksi Rasa Sayang

Marchella FP ‎& Diksi Rasa Sayang

Banyak orang kesulitan memilih kata-kata untuk mengungkapkan rasa sayang kepada pasangan atau orang terdekat. Kesulitan memilih diksi ini terjadi pada lintas generasi.

‎Demikian hasil riset penulis buku Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini atau NKCTHI, Marchella Febrisia Putri (FP), yang disampaikan dalam konferensi pers virtual tentang ungkapan hati yang diikuti Iwan Sutiawan dari GATRA pada Selasa kemarin.

Perempuan yang akrab disapa Cecel ini, mengungkapkan bahwa kesulitan memilih kata-kata atau diksi ini karena tidak terbiasa menyampaikan ungkapan sayang kepada pasangan. Selain itu, faktor budaya Timur turut memiliki andil.

‎"Itu yang aku lihat saat aku riset kemarin. Banyak dari teman-teman kita, sebenarnya tahu suka atau peduli, tetapi enggak tahu gimana bentuknya, dan itu peran aku di sana menerjemahkan rasa-rasa itu menjakadi kata-kata," ujarnya.

Bukan hanya dua hal di atas, tidak sedikit orang mengira bahwa ‎pasangannya mengerti tentang apa yang dirasakan dan dipikirkan. "Kayak, ya udah aja nanti juga dia paham, nanti juga dia tahu. Banyak hal yang ditunda-tunda yang akhirnya berbahaya. Nantinya kayak tumpukan yang bisa meledaknya menjadi hal-hal yang buruk," tuturnya.

Mengungkapkan rasa sayang itu sangat penting. Ini hal kecil yang menjadi bagian untuk menghangatkan hubungan yang kian lama kadang kadarnya menurun. "Mungkin tahun pertama masih sayang-sayangnya, tahun kedua mulai kering," ucapnya berseloroh. 

‎Adapun agar ungkapan sayang tidak menjadi gombal atau menggelikan, Cecel memberikan tips, gunakan bahasa ibu atau keseharian yang paling nyaman dan bisa dipahami pasangan.

‎"Mungkin bisa diubah bahasa-bahasanya, seperti yang aku sampain di NKCTHI, 'Terima kasih sudah lahir ke bumi', 'Terima kasih sudah bertahan sampai hari ini'. Hal-hal yang memang relevan," katanya.

445