Home Kesehatan Perkuat Penanganan Covid-19, Ridwan Kamil Luncurkan Puspa

Perkuat Penanganan Covid-19, Ridwan Kamil Luncurkan Puspa

Bekasi, Gatra.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) menginisiasi Program Puskesmas Terpadu dan Juara atau Puspa untuk memperkuat penanganan Covid-19. Sebanyak 100 puskesmas di 12 kota/kabupaten di Jawa Barat akan ditingkatkan kapasitasnya dalam menangani Covid 19. Baik dari sisi infrastruktur maupun sumberdaya manusianya (SDM). 

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan perang melawan Covid 19 harus digeser ke Puskesmas agar rumah sakit tidak kewalahan. Untuk itu diperlukan penguatan kapasitas dari Puskesmas itu sendiri. 

Ridwan Kamil menjelaskan selama ini praktik 3T (Tracing, Testing, Treatment) yang dilakukan oleh Puskesmas masih belum optimal karena SDM yang ada beum fokus terhadap tugas itu.  "Harus ada SDM baru khusus menangani kasus Covid 19, jadi jangan tercampur tugas lainya. Padahalkan tugas ini harus intens. itulah kepada kita bikin Puskesmas Juara (Puspa) ada 5 orang baru yang menangani tugas itu," papar Ridwan Kamil saat menghadiri Peresmian Program Puspa di Puskesmas Cikarang, Kec. Cikarang Utama Kab. Bekasi, Senin (1/2). 

Ridwan Kami meniai kapasitas Puskesmas di Jawa Barat cukup mengkhawatirkan. Selain jumlahnya yang sedikit, bangunannya pun belum representatif. "Mayoritas Puskesmas di Jawa Barat kecil, jumlahnya sedikit, hanya berjumlah sekitar 1060 Puskesmas. Kalau lihat jumlah penduduk Jabar berarti 1 Puskesmas untuk menangani 50 ribu orang," katanya.

Pria yang akrab disapa Kang Emil itu menilai jumlah tersebut belum ideal sesuai standar WHO. Jika di banding negara Thailand 1 Puskesmas bisa melayani 7 ribu warga. "Jadi sebisa mungkin Jawa Barat harus menambah jumlah Puskesmas. Idealnya kita butuh 7.000 puskesmas lagi. Kita cicil pelan-pelan," jelas Emil. 

Lebih jauh, Ridwan Kamil berharap dengan hadirnya 100 Puskesmas Juara di Jabar akan membantu mengoptimalkan praktik 3 T, serta menekan tingkat keterisian rumah sakit (BOR). "Jadi perang kita jangan terlalu fokus di rumah sakit, kita geser di puskesmas dengan cara melakukan pengutan terhadapnya," pungkasnya.

210