Home Info Satgas Covid-19 Satgas Covid-19 Cek Kesiapan 4 RS Tangani Pasien

Satgas Covid-19 Cek Kesiapan 4 RS Tangani Pasien

Karanganyar, Gatra.com - Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Karanganyar menakar kesiapan empat rumah sakit swasta dijadikan rumah sakit khusus pasien Covid-19. Empat rumah sakit itu adalah RSAU dr Siswanto Lanud Adisoemarmo, RS PKU Muhammadiyah Karanganyar, RS Indosehat dan RSU Jati Husada.

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Karanganyar, Juliyatmono mengatakan timnya mengecek empat RS swasta itu guna menyiapkan kebutuhan RS khusus Covid-19. Diantaranya melihat kemampuan RS swasta dalam menambah ruang isolasi dan bangsal persalinan bagi pasien terpapar.

“Ini baru mengecek kemampuan 4 RS swasta. Sangat memungkinkan di Karanganyar memiliki satu atau dua RS khusus Covid dengan menjalin kerja sama dengan beberapa rumah sakit swasta yang ada,” katanya kepada wartawan usai meninjau RS Indosehat di Kebakkramat, Selasa (2/2).

Usulan kemitraan dengan RS swasta tersebut akan disampaikan ke Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Dari empat RS swasta tersebut, Juliyatmono menyebut sudah memiliki gambaran yang akan dijadikan RS khusus pasien Covid-19. Parameternya pada kelengkapan peralatan seperti ventilator dan mesin swab PCR.

“Saya lihat di RSAU dr Siswanto memiliki alat swab PCR. Di sana, ambil spesimen pagi lalu sore sudah bisa diketahui hasilnya. Mesin PCR itu bantuan Kementrian Pertahanan. Namun untuk bisa menjadikannya RS khusus Covid-19 belum memungkinkan karena RS itu lebih melayani kalangan internal seperti siswa-siswa penerbangan,” katanya.

Meski demikian, RSAU dr Siswanto dapat menjadi rujukan penanganan urgen. Misalnya tracing khusus kasus penularan Covid-19.

Dalam menyiapkan RS khusus pasien Covid-19, RS mitra harus menyediakan minimal 80 persen bed untuk pasien Covid-19. Tim Satgas juga merekap kebutuhan RS kemudian diusulkan ke Dinkes Provinsi Jateng supaya dipenuhi.

“Rumah sakit khusus Covid-19 perlu disiapkan, jika sewaktu-waktu kasusnya meledak dan butuh segera penanganan pasien. Saya kira ini urgen daripada membuat rumah sakit darurat,” katanya.

Direktur RS Indosehat dr Mintarsih menyatakan kesiapannya menerima rujukan penanganan maternal pasien Covid-19.

“Tadi tim sudah meninjau di sini. Misalnya, jika ada bayi lahir langsung dipisah dari ibunya karena masuk ruang isolasi. Di sini juga menerima penanganan umum, artinya ibu dan bayi jadi satu ruang,” katanya.

Dalam pembicaraan dengan Satgas, belum mengarah ke penyiapan RS khusus Covid-19. Manajemen RS Indosehat menyiapkan 10 bed tempat tidur isolasi pasien Covid-19 dari kapasitas total 51 bed.

348