Home Kebencanaan Banjir Meluas, Kota Pekalongan Tetapkan Tanggap Darurat

Banjir Meluas, Kota Pekalongan Tetapkan Tanggap Darurat

Pekalongan, Gatra.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan, Jawa Tengah menetapkan status tanggap darurat menyusul banjir besar yang melanda hampir seluruh wilayah di Kota Batik itu. Belasan ribu warga terdampak banjir yang dipicu cuaca ekstrem ini.

Wali Kota Pekalongan, M Saelany Machfudz mengatakan, kondisi banjir terus meninggi dan merendam hampir semua kelurahan dari total 27 kelurahan.

"Untuk itu kita perlu lakukan sesuatu. Saya nyatakan bahwa per tanggal 7 Februari 2021 Kota Pekalongan tanggap darurat banjir hingga 14 hari ke depan," kata Saelany, Senin (8/2).

Menurut Saelany, jumlah warga yang mengungsi karena banjir mencapai 2.882 orang. Mereka tersebar di 47 titik pengungsian. Sementara jumlah warga yang terdampak namun tidak mengungsi mencapai 14.000 orang.

"Ini cukup memprihatinkan. Pekalongan ini kan biasanya banjir rob, tapi kali ini betul-betul dari sungai dan hujan. Sampai hari ini juga masih hujan terus dan katanya dari sejarah ini merupakan yang terbesar dari beberapa banjir-banjir dari sungai," ujar dia.

Saelany mengatakan, dengan penetapan status tanggap darurat, penanganan dampak banjir akan lebih maksimal, terutama terkait anggaran. Penanganan diprioritaskan untuk penyelamatan, kesehatan, dan makan bagi para pengungsi dan warga yang terdampak.

"Tadinya anggaran sangat terbatas tapi sekarang kita diperbolehkan pakai dana cadangan untuk penanganan," ujarnya.

Saelany mengungkapkan, jumlah dana cadangan tersebut mencapai Rp3 miliar. Setelah di-refocusing untuk penanganan Covid-19, anggaran tersisa Rp1,5 miliar.

"Itu pun tidak kita keluarkan semua, tapi kita keluarkan bertahap, karena yang pertama kebutuhan kita adalah makan dan kesehatan. Nah untuk masalah infrastruktur nanti menyusul karena nanti PU akan mengindikasi mana yang pertama kali harus dikerjakan," jelasnya.

Saelany mengimbau masyarakat untuk tetap waspada karena cuaca ekstrem diperkirakan BMKG masih akan terjadi hingga beberapa hari ke depan. "Dari sisi pemerintah kita intervensi pendanaan dan bagaimana kebutuhan masyarakat," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, banjir yang merendam Kota Pekalongan, Jawa Tengah meluas Senin (8/2). Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan, Dimas Arga Yudha mengatakan, banjir masih belum surut karena cuaca ekstrem sejak tiga hari terakhir.

"Ada 26 kelurahan yang terdampak. Jumlah rumah yang terendam banjir masih kami data," kata Dimas, Senin (8/2).

Wilayah yang terparah terendam banjir berada di Kecamatan Pekalongan Barat di antaranya Kelurahan Tirto dan Kelurahan Pasirkramatkraton. Kemudian di Kelurahan Degayu Kecamatan Pekalongan Utara.

Menurut Dimas ketinggian banjir yang merendam permukiman warga di wilayah-wilayah tersebut mencapai 60 sentimeter dan satu meter.

"Ada tambahan yang dalam di wilayah Klego, bantaran sungai Banger dan Krapyak di bantaran sungai Loji," sebut Dimas.

Dimas mengatakan, warga terutama lansia dan anak-anak di wilayah-wilayah terdampak banjir sudah dievakuasi ke sejumlah tempat pengungsian. Hingga Senin dini hari, jumlah warga yang mengungsi mencapai 2.882 orang.

454