Home Hukum Depresi, Seorang Kakek Nekat Terjun ke Sungai Bengawan Solo 

Depresi, Seorang Kakek Nekat Terjun ke Sungai Bengawan Solo 

Sragen, Gatra.com-Tubuh tak bernyawa seorang petugas Linmas bernama Pardiono (66) ditemukan di aliran Sungai Bengawan Solo wilayah Dukuh Patihan RT 6 Desa Karangudi, Ngrampal, Sragen, Jawa Tengah pada Senin (8/2) siang. Ia diduga sengaja menceburkan dirinya ke sungai karena depresi.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sragen, Sugeng Priyono mengatakan tim gabungan dari SAR, BPBD dan unsur lainnya menemukan tubuh pria lansia itu tersangkut di tepian sungai.

Pencarian terhadap Pardiono yang dimulai Minggu (7/2) oleh tim gabungan akhirnya dihentikan.

"Tim menyisir sampai ke hilir sungai. Akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," katanya kepada wartawan di Sragen.

Setelah dievakuasi dari sungai, jasad Pardiono dikirim ke RSUD Sragen. Petugas juga memastikan pria lansia tersebut meninggal bukan akibat penganiayaan.

Sugeng sempat menelusuri sebab musabab lansia itu nekat menceburkan diri ke Sungai Bengawan Solo, padahal kondisi sungai sedang meluap.

"Ada riwayat sakit paru-paru. Sekitar dua pekan lalu dia ngomong ke anaknya, jika saudaranya yang di Purwodadi tidak segera menjenguknya, maka ia akan loncat ke sungai," katanya.

Saat kejadian di Minggu pagi, ada warga sekitar Jembatan Gantung Butuh yang menghubungkan Dukuh Butuh Plupuh dengan Pilang, Masaran, Sragen, yang melihat Pardiono. Warga mencurigai seorang kakek mondar-mandir di sekitar jembatan.

Tak berselang lama kakek tersebut kemudian tak terlihat lagi, hanya meninggalkan sepeda motor jenis Yamaha bernomor pololisi AD 4247 RE di atas jembatan. Di  lokasi kejadian juga ditemukan sandal dan sarung yang diduga milik Pardiono.

265