Jakarta, Gatra.com - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) mendorong agar pihak kepolisian meneruskan penyelidikan terhadap kasus satu keluarga bunuh diri di Penjaringan, Jakarta Utara.

“Meskipun pelaku sudah meninggal, tapi ini ada calon-calon (keberulangan kasus) lain yang mesti diantisipasi. Mudah-mudahan ini kejadian terakhir,” ucap Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA, Nahar saat ditemui di Kantor KemenPPPA, Jakarta, Jumat (15/3).

Nahar menekankan pentingnya polisi menguak motif di balik kasus ini mengingat latar belakang masalah yang dialami satu keluarga ini juga dirasakan sebagian masyarakat.

“Jadi, motif beda. Tetapi, pemicunya itu bisa digambarkan. Itu masalah yang kemungkinan juga dihadapi masyarakat kita. Itu perlu kewaspadaan,” kata Nahar.

Ia menambahkan, jika motif peristiwa tidak didalami, ini justru lebih berbahaya karena masyarakat dan lembaga perlindungan serta pemantauan tidak bisa mewaspadai ciri-ciri keberulangan peristiwa

“Kalau tidak didalami motifnya, kita tidak dapat mewaspadai kejadian ini berulang kembali,” lanjut Nahar.

Kemen PPPA dan kepolisian pun selalu saling mengingatkan dan bekerja sama dalam menangani kasus serupa. Misalnya, dalam beberapa kasus, tim psikolog dari KemenPPPA juga ikut dilibatkan dalam proses penyelesaian perkara.

Seperti yang diketahui, pada Sabtu (9/3), satu keluarga yang terdiri dari empat orang, bunuh diri dengan terjun dari apartemen di Penjaringan, Jakarta Utara. Untuk saat ini, polisi mengatakan keluarga ini bunuh diri karena motif ekonomi. Namun, hal ini masih terus didalami.