Dubai, Gatra.com – Sejumlah negara Teluk Arab melihat kasus virus korona harian mengalami kenaikan ke level tertinggi, yang tercatat tahun lalu, sehingga mendorong pihak berwenang untuk memberlakukan kembali pembatasan perjalanan dan pertemuan saat meluncurkan kampanye vaksinasi.
Bahrain pada hari Selasa misalnya mencatat 759 infeksi harian baru, sedikit di atas rekor yang dicapai pada bulan September.
Otoritas juga kembali melarang pelaksanaan salat di masjid selama dua minggu mulai Kamis, sebagaimana dilaporkan kantor berita negara BNA. Infeksi harian turun di bawah 200 akhir tahun lalu.
Di Kuwait, kasus harian naik di atas 1.000 pada Selasa untuk pertama kalinya sejak Mei setelah turun di bawah 300 pada Desember.
Negara itu pada 7 Februari menangguhkan masuknya warga non-Kuwait selama dua minggu kecuali untuk kerabat tingkat pertama, seperti orang tua dan anak-anak, serta pekerja rumah tangga yang menemani. Otoritas juga juga menutup gym dan salon.
Arab Saudi, di mana infeksi harian telah meningkat di atas 300 dan masih jauh dari tertinggi mendekati 4.000 yang dicapai tahun lalu, juga telah menangguhkan akses masuk non-warga negara dari 20 negara tanpa batas waktu kecuali untuk diplomat dan pekerja kesehatan.
Uni Emirat Arab, pusat pariwisata di kawasan tempat pengunjung berkumpul pada bulan Desember, telah mengalami lonjakan terbesar dengan infeksi harian tiga kali lipat dalam sekitar enam minggu ke rekor 3.977 pada 3 Februari.
Jumlahnya sejak itu turun tipis meski UEA pada Selasa mencatat 17 kematian terkait dengan virus, angka harian tertinggi sejak wabah dimulai.
UEA menempati peringkat tinggi di antara negara-negara teratas secara global, bersama dengan Bahrain, yang sebagian besar dosis vaksin sudah diberikan per populasi.
