Home Politik Jabatan Wali Kota Sibolga Berakhir, Syarfi Berniat Kuliah S3

Jabatan Wali Kota Sibolga Berakhir, Syarfi Berniat Kuliah S3

Sibolga, Gatra.com- Masa jabatan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sibolga, Syarfi Hutauruk-Edipolo Sitanggang berakhir hari ini, Rabu (17/2), setelah keduanya menjadi orang nomor satu dan dua di Kota Sibolga selama 5 tahun. Namun khusus Syarfi Hutauruk, ia telah menjadi Wali Kota Sibolga selama 10 tahun (Periode 2010-2015 dan Periode 2016-2021).

 

 

Keduanya menyerahkan jabatannya pada pertemuan khusus dengan Sekretaris Daerah Kota (Sekdakot) Sibolga, M Yusuf Batubara, bersama dengan para Asisten, Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sibolga di ruang pertemuan kantor Wali Kota Sibolga, Rabu (17/2) sore.
 
Usai  acara itu, Syarfi kepada awak media mengaku, bahwa selepas tidak lagi menjabat sebagai Wali Kota Sibolga (Purna tugas), ia berencana menempuh pendidikan doktor (S3) untuk memperdalam pengetahuan bahasa Inggris yang masih kasar (belum lancar). Namun Syarfi tidak menyebutkan program doktor apa dan dimana dia akan mengambil program doktornya tersebut.
 
"Kalau niat politik, orang politik itu tidak bisa istirahat, apalagi sejak kecil terutama SMA, saya sudah cari uang sendiri. Intinya terus berkarya. Soal yang lain (seperti jabatan), kita berserah kepada yang Kuasa," katanya. 
 
Sebelumnya, Selasa (16/2), Syarfi dan Edi sudah menyampaikan ucapan pamit kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN)/Pegawai Negeri Sipil  (PNS), honorer, tenaga harian lepas (THL), dan pimpinan OPD serta lainnya di rumah dinas (Rumdis) Wali Kota Sibolga di Jalan Ferdinand Lumban Tobing Sibolga, Selasa (16/2). 
 
Bahkan hari itu juga (Selasa, 16/2), Syarfi pribadi sudah menyerahkan seluruh aset negara yang dimilikinya kembali ke Pemkot Sibolga, salah satunya mobil dinas (Mobnas) jenis Sedan Camry BB 1 N yang selama ini dipakainya dalam melaksanakan tugas sehari-harinya sebagai Wali Kota Sibolga. 
 
Sehingga ketika datang ke Kantor Wali Kota Sibolga untuk menandatangani penyerahan jabatannya sebagai Wali Kota Sibolga, Syarfi tidak lagi menggunakan mobil dinas. Dia sudah menggunakan mobil pribadi. Bahkan, dia juga tidak lagi memakai atribut atau lambang yang sering dipakainya sebagai Wali Kota. 
 
"Karena hari ini kita sudah tidak menjadi Wali Kota lagi, maka kita coba adaptasi baru. Tapi intinya, itu sebagai bentuk kepatuhan kita terhadap peraturan perundang-undangan," tutur Syarfi.
 
Syarfi kemudian mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Kuasa (TYMK) karena ia masih diberi kesehatan mulai dari menjabat sebagai Wali Kota Sibolga sejak 2015 silam hingga masa jabatannya sebagai Wali Kota Sibolga berakhir 17 Februari 2021 atau tepatnya 10 tahun lamanya.
 
"Sepuluh tahun bukan waktu yang singkat, berbagai cobaan, badai dan angin topan kita lalui dalam rangka melayani dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hari ini, itu berhasil kita lalui, kita senantiasa dilindungi Tuhan dan diberikan kesehatan dan tidak ada halangan," ucapnya.
 
Kemudian ia mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Forkopimda Sibolga yang telah memberikan dukungan terhadap jalannya Pemerintahan Kota (Pemkot) Sibolga serta kepada Aparatur Sipil  Negara (ASN), tenaga harian lepas (THL) dan seluruh pejabat esolon II, III dan IV se Kota Sibolga yang telah membantu mensupport mereka sehingga capaian pembangunan Kota Sibolga mendapat respon dan penghargaan dari berbagai pihak, seperti Presiden, Wakil Presiden, Menteri, Gubernur dan lembaga-lembaga lainnya. 
 
"Tanpa dukungan kerja sama yang diberikan, itu tidak mungkin tercapai. Khususnya kepada petugas kebersihan, saya ucapkan banyak terima kasih, karena selama kepemimpinan saya, Sibolga 6 kali berturut-turut mendapat piala Adipura dan 1 sertifikat," tuturnya.
 
Selanjutnya ia mengucapkan terima kasih yang tinggi kepada masyarakat yang telah mendukung dan mempercayakannya memimpin Kota Sibolga selama 10 tahun. Sehingga Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sibolga berhasil meningkat signifikan dari Rp292 miliar pada 2010 hingga hampir Rp700 miliar pada 2021. Begitu juga dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Sibolga, dari cuma Rp14 miliar pada 2010, kini meningkat lebih dari Rp100 miliar.
 
"Sehingga dengan berbagai tambahan uang itu, Pemkot Sibolga dapat melaksanakan berbagai pembangunan infrastruktur, seperti gorong-gorong, jalan, gedung perkantoran dan berbagai kegiatan pembangunan lainnya. Termasuk Pemkot Sibolga juga beberapa kali mendapatkan Dana Insentif Daerah (DID) yang cukup besar. Hanya sekarang ini kecil karena sesuatu hal, sehingga pembangunan rumah sakit umum (RSU) Sibolga pun tidak dapat dibangun," katanya.
 
Sementara kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sibolga yang baru nantinya, diharapkan bisa menambah perobahan dan pembangunan di Kota Sibolga dengan menggali potensi keuangan pusat dan propinsi serta daerah lebih maksimal lagi. Begitu juga kepada DPRD Sibolga diharapkan dapat memberikan support kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang baru tanpa mempermasalahkan yang tidak penting, berkaca dari yang sudah-sudah.
 
"Seperti ketika ada uang untuk peruntukkan rumah sakit, ya dibangun. Jangan lagi berdiskusi mengeluarkan energi tapi tidak bermanfaat kepada masyarakat," pungkas Syarfi.
871