Home Gaya Hidup Abdul Halim Iskandar & Esensi Peci

Abdul Halim Iskandar & Esensi Peci

Dalam berbagai kesempatan, Abdul Halim Iskandar kerap terlihat mengenakan kopiah atau peci di kepalanya. Bagi Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal‎, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) itu, kopiah bukan sekadar aksekoris di kepala, tapi juga memiliki arti dan makna sendiri. Yakni, sebagai tanda untuk selalu mawas diri karena usia yang terus bertambah.

Pria yang karib disapa Gus Menteri itu mengungkapkan ikhwal kebiasaannya memakai peci. Ada dua sosok yang mengingatkannya atas esensi untuk selalu menggunakan peci. Dua sosok itu adalah Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto, Dr. Moh. Roqib dan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang, Prof. Imam Taufiq.

"Saat saya ngobrol dengan Rektor IAIN  Purwokerto [Dr. Moh. Roqib], ternyata beliau pernah saya ajar di kelas III [madrasah] aliyah. Saya langsung grogi dan kaget, ternyata saya sudah makin tua," Gus Menteri mengungkapkan dalam diskusi bertajuk "Forum Perguruan Tinggi untuk Desa (Pertides)" yang diikuti Ucha Julistian Mone dari Gatra. 

‎Tak itu saja, ternyata Rektor UIN Walisongo Semarang, Prof. Imam Taufiq, juga pernah menjadi muridnya. Situasi itu pun diakui Gus Menteri sangat mengagetkannya. Ia bahkan tidak menyangka, murid yang dulu pernah diajarnya sekarang sudah menjadi rektor yang memimpin peguruan tinggi di Indonesia. "Apalagi yang Rektor UIN Walisongo Semarang [Prof. Imam Taufiq] itu lebih jauh lagi jaraknya," ungkap Gus Menteri.

Dari pertemuan dengan mantan dua muridnya itu membuat Gus Menteri kembali merefleksikan diri. "Setelah oborolan itu, saya lalu mengaca bahwa saya harus pakai peci, sebagai tanda saya harus mawas diri. Karena saya sudah tua sekarang. Meskipun rasanya ingin selalu kelihatan muda," kata kakak kandung Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, itu.

380